Kapan Si Kecil Siap Memulai Toilet Training?

Reporter

Sabtu, 26 November 2016 14:49 WIB

Ilustrasi balita menggunakan toilet training. motherhow.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika anak sudah bisa melepas popok dan tidak mengompol sembarangan, kemungkinan mereka sudah bisa mulai toilet training. Proses toilet training atau melatih anak menggunakan toilet untuk buang air menjadi salah satu fase yang terbilang gampang-gampang susah.


Ada anak yang mampu menguasai toilet training dalam beberapa hari, namun ada pula yang butuh waktu agak lama. Umumnya, semakin muda usia anak memulai toilet training, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menguasainya. Logikanya, di usia yang masih muda, anak belum bisa memahami betul instruksi, insting, dan menahan keinginan buang air secara sadar.

Agar Anda tak panik dan bingung menghadapi masa toilet training anak, pelajari langkah dasar yang harus Anda ketahui:

A. Amati kesiapan anak

Ketika anak memasuki usia setahun, mereka mulai bisa merasakan ketika kandung kemih atau rektumnya penuh. Namun, di usia ini umumnya mereka belum mampu berkomunikasi dan menyampaikan keinginannya secara baik. Umumnya anak mulai siap melakukan toilet training ketika berusia 18 bulan, tetapi ada pula anak yang tak juga tertarik dengan proses tersebut hingga usia 3 tahun.

Kapan saat yang tepat memulai toilet training? Amatilah kesiapan anak, juga kesiapan Anda sendiri. Bagaimana mengetahui tanda-tanda bahwa anak sudah siap dilatih toilet training? Coba amati hal-hal berikut:

- Bisakah mereka mengikuti instruksi sederhana?
- Bisakah mereka berjalan dan duduk dengan tegak?
- Bisakah mereka melepas celana sendiri?

B. Belilah peralatan pendukung

Selain kesiapan mental, Anda butuh perlengkapan untuk mendukung kesuksesan toilet training. Belilah dudukan toilet ukuran mini sehingga anak bisa duduk dengan nyaman ketika buang air. Dudukan toilet mini yang khusus disediakan untuknya membuat anak merasakan sensasi menjadi orang dewasa. Kalau perlu ajak mereka memilih dudukan toilet dengan gambar kesukaan. Dengan begitu mereka akan bersemangat menggunakan benda yang tentu masih asing itu.

C. Ciptakan rutinitas

Jadikan kegiatan buang air di toilet menjadi hal yang rutin, sehingga anak akan terbiasa dengan pola kegiatan itu. Di awal masa toilet training, cobalah melepas popok setiap pagi, sambil mengajak mereka buang air di toilet. Ulangi setiap hari. Ketika anak sudah terbiasa tidak mengompol di pagi hari, tingkatkan intensitasnya di siang, sore, dan malam hari. Buang air di malam hari biasanya paling sulit. Ajaklah anak buang air di toilet setiap sebelum tidur. Semakin sering melakukannya, anak akan semakin paham, sudah seharusnya buang air dilakukan di toilet.

D. Demonstrasikan langkahnya

Anak adalah peniru ulung. Mereka melakukan apa pun yang mereka lihat. Dalam hal ini, belajar menggunakan toilet akan lebih mudah dengan menirukan apa yang mereka lihat. Jika anak Anda laki-laki, biar sang ayah yang mendemonstrasikannya. Begitu pula bila anak Anda perempuan, tentu saja ibu yang mengajarinya. Tentu saja Anda tak harus benar-benar buang air, tetapi contohkan bagaimana cara duduk atau jongkok di toilet dan bagaimana membersihkannya.

E. Jelaskan caranya

Selain memberi contoh, memberi penjelasan tentang tata cara buang air di toilet juga penting. Ajari mengapa dan bagaimana harus duduk atau jongkok, mengapa harus segera dibersihkan dan bagaimana cara membersihkannya, dan apa akibatnya bila tidak tertib melakukannya.

F. Foster the habit

Maksudnya, pertahankan terus kebiasaan itu. Toilet training harus dilakukan tanpa bosan, tanpa ada jeda. Melakukannya secara tidak konsisten akan membuat anak berpikir toilet training hanya dilakukan di saat-saat tertentu saja, bukan sesuatu yang harus dijadikan kebiasaan.

G. Gunakan tempat yang aman

Pastikan kamar mandi Anda aman untuk toilet training karena kamar mandi merupakan lokasi yang riskan kecelakaan. Pastikan lantainya tidak licin, pasang benda yang bisa dijadikan pegangan ketika anak melakukan toilet training, atau paling tidak Anda harus pasang badan untuk dijadikan tumpuan. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.

H. Hentikan membanding-bandingkan

Kesiapan dan kemampuan anak melakukan toilet training berbeda-beda. Mungkin anak Anda sedikit lebih cepat atau justru lebih lambat daripada yang lain, itu sah-sah saja. Jangan terpengaruh dengan cerita orang sehingga terlalu memaksakan diri dan anak hingga menciptakan tekanan. Lakukan dengan santai saja.

I. Insting harus dipertajam

Anda harus mempertajam insting, kapan saatnya anak buang air. Anda mungkin sering terkecoh di masa-masa awal. Namun semakin lama insting Anda pasti terasah dan biasa mengenali waktu-waktu "genting" itu.

J. Jangan menyerah

Bila Anda merasa segala usaha Anda belum berhasil, jangan pernah menyerah. Suatu hari, anak pasti bisa!


TABLOIDBINTANG


Berita lainnya:
Kunci Sederhana Jantung Sehat: Ikan Salmon
Manisan Bola Bit yang Menawan
Sejarah Gigi Palsu Ternyata sudah Berjalan 4 Abad

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya