3 Gerakan Yoga Rekomendasi untuk Ibu Hamil  

Reporter

Jumat, 25 November 2016 14:45 WIB

Ilustrasi wanita hamil melakukan yoga. ChinaFotoPress/ChinaFotoPress via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Hamil bukan berarti Anda harus menghentikan segala aktivitas olah fisik. Bagi para ibu hamil, olahraga tetap harus dilakukan. Namun tentu porsinya tidak sebanyak saat Anda belum berbadan dua. Kuncinya adalah dengarkan tubuh Anda.

Yoga bisa jadi alternatif pilihan untuk ibu hamil agar tetap sehat dan bugar. Perkenalkan, prenatal yoga, yakni yoga untuk Anda yang sedang hamil tapi belum pernah yoga sama sekali atau jarang beryoga. Prenatal yoga boleh diikuti ibu hamil setelah usia kandungan tiga bulan.

"Setelah tiga bulan, janin sudah kuat sehingga untuk melakukan gerakan bangun, berdiri, dan seterusnya lebih aman. Terkadang, kehamilan memiliki masalah berbeda. Ada yang setelah tiga bulan masih morning sickness. Itu sebabnya harus didahului dengan konsultasi kepada dokter," kata Fajar Putra beberapa waktu lalu.

Konsisten menjalani prenatal yoga memberi banyak manfaat. "Melancarkan persalinan bahkan salah satu murid saya bisa bersalin dalam waktu kurang dari 30 menit. Napas lebih panjang sehingga oksigen yang dihirup lebih banyak. Otot paha dalam lebih kuat, mencegah migrain selama hamil, dan mengecilkan risiko sakit pinggang. Lakukan dua set. Satu set terdiri 10 tarikan napas (inhale-exhale). Jika masih sanggup, lakukan satu set lagi," tuturnya.

Untuk Anda, Fajar yang menjadi guru yoga Olla Ramlan, Pevita Pearce, Chelsea Olivia, dan Marshanda ini, merekomendasikan tiga gerakan ringan untuk ibu hamil:

1. Side stretch (peregangan samping badan)
Caranya: Kaki bersila, tangan diletakkan di samping, lalu pelan-pelan badan dicondongkan ke sebelah kiri. Jika masih bisa, turunkan badan sampai siku Anda mendekati lantai. Setelah itu, lakukan gerakan serupa dengan condong ke sebelah kanan. Fungsinya: Relaksasi pada sisi tubuh dan menyegarkan badan.

2. Butterfly pose (pose kupu-kupu)
Caranya: Rapatkan telapak kaki. Jika tidak bisa rapat, gerakkan dua telapak kaki sedikit lebih maju. Lutut dibuka. Pegang jari-jari kaki, kemudian tegakkan tulang belakang dan buka hati Anda (gerakan membusungkan dada). Jika masih sanggup, arahkan badan ke depan. Mengingat Anda sedang hamil, ketika mengarahkan tubuh ke depan pasti terganjal perut. Karenanya, lakukan semampunya dan jangan memaksakan diri. Fungsinya: Menguatkan otot paha dalam, menguatkan tulang belakang termasuk pinggul.

3. Tree pose balance (pohon Keseimbangan)
Caranya: Kedua tangan di depan dada. Satu kaki berdiri tegak sementara satu kaki lainnya diangkat dan ditempelkan (diletakkan) ke sisi dalam kaki sampingnya. Jika masih mampu, angkat dan tempelkan kaki Anda ke sisi dalam yang lebih tinggi sembari luruskan tangan Anda ke atas. Posisi kaki paralel, jangan miring-miring karena akan membahayakan pergelangan kaki. Fungsinya: Ibu-ibu hamil sering merasakan kaki bengkak karenanya menyangga bobot sendiri maupun bobot janin. Gerakan ini menguatkan otot-otot kaki dan mencegah bengkak di kaki.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Mari Merasakan Manfaat Super Minyak Kelapa Murni
Indoor Cycling, Bersepeda dengan Atmosfer Kelab Malam
Kesehatan Berawal dari Lidah, Simak Kata Ahlinya

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

2 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

9 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

10 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

18 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

21 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

21 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

22 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

23 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

27 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

36 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya