TEMPO.CO, Jakarta - Bersepeda dalam ruangan atau indoor cycling belum banyak dilakukan oleh masyarakat dan hanya terdapat di tempat-tempat tertentu, seperti pusat kebugaran besar. Olahraga yang mirip sepeda statis ini berintensitas tinggi sehingga memunculkan kesan hanya mereka yang berusia tertentu dan memiliki fisik ekstrabugar yang bisa melakukannya.
Namun tidak demikian pendapat pendiri dan pelatih kepala Ride, tempat khusus bersepeda dalam ruangan di kawasan pusat bisnis SCBD di Jakarta Selatan, Gita Rusmida Sjahrir. Menurut wanita berusia 35 tahun itu, siapapun bisa beraktivitas dengan sepeda di dalam ruangan itu, mulai anak-anak sampai manula. "Tidak ada batasan usia, siapapun boleh ikut latihan selama ada persetujuan dari dokter," ujar Gita dalam sebuah wawancara di tempatnya mengajar, Rabu 23 November 2016.
Ride diklaim sebagai tempat khusus bersepeda dalam ruangan pertama di Indonesia. Lokasinya di tengah kawasan bisnis di pusat kota membuka kesempatan pada banyak orang untuk merasakan sensasi bersepeda dalam ruangan, bukan saja para karyawan yang berkantor di sekitar SCBD.
Sejak didirikan pada April 2015, Ride sudah menjaring banyak anggota. Mereka membayar Rp 250 ribu untuk mengikuti kelas satu kali. Bila ingin mengambil paket, biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 1,9 juta untuk 10 kali masuk kelas, Rp 3,6 juta untuk 20 kali, dan Rp 17,5 juta untuk 100 kali.
"Kebanyakan peserta memang perempuan tapi sekarang laki-laki juga sudah mulai banyak," jelas Gita, yang mendapat pendidikan sebagai pelatih sepeda dalam ruangan di New York, Amerika Serikat. Ada peserta yang sudah berusia 66 tahun. Tapi selama ada keterangan bahwa kondisinya cukup sehat untuk bersepeda dalam ruangan, Gita tidak akan melarangnya.
Surat izin dari dokter juga dibutuhkan oleh mereka yang memiliki masalah kesehatan. Jadi intinya, tidak ada masalah buat siapapun untuk mencoba bersepeda dalam ruangan asalkan diizinkan oleh dokter dan jangan lupa mengutarakan masalah tersebut pada pelatih agar latihan bisa disesuaikan. "Untuk menjadi bugar itu butuh beberapa tahun dan dengan berbagai cara. Kondisi tubuh setiap orang itu berbeda-beda, jadi mereka harus mendengarkan ritme tubuh," jelas putri pasangan (Almarhum) Dr. Sjahrir dan Nurmala Kartini Panjaitan itu.
Lalu, seperti apa sih bersepeda dalam ruangan itu? Kita akan menunggang sepeda yang tidak berjalan (statis) di dalam sebuah ruangan berpenyejuk. Latihan berlangsung selama 45 menit dengan atmosfer seperti klub musik atau diskotik, lengkap dengan sorotan lampu warna-warni di ruangan yang temaram dan hentakan musik yang membuat bersemangat dan kegiatan berolahraga jadi menyenangkan, atau yang diberi istilah "pesta di atas sepeda".
Selama berada di atas sepeda, ikutilah instruksi pelatih di depan, seperti kapan harus menambah kecepatan, dan kapan menurunkannya, kapan harus membuat kayuhan lebih ringan dengan cara memutar tuas di bawah setang ke kiri dan kapan membuat kayuhan lebih berat dengan memutar tuas ke kanan.
Menggenjot sepeda juga tak harus duduk, kadang diselingi dengan berdiri seperti ketika sedang mengayuh di tanjakan saat bersepeda di luar ruangan. Meski hanya 45 menit, namun intensitas yang tinggi membuat kegiatan ini cukup menguras keringat dan kalori, seperti yang dirasakan awak Tempo yang berkesempatan mencobanya.
Buat mereka yang tak terbiasa berolahraga, kegiatan ini bisa terasa menyiksa dan membuat kaki pegal-pegal. Tapi bila sudah biasa, kegiatan bersepeda dalam ruangan bisa jadi sangat menyenangkan dan waktu 45 menit terasa terlalu singkat.
PIPIT
Artikel lain:
Tidur Lelap dengan Cokelat Hitam
Manfaat Pemanasan Sebelum Berolahraga
Sayangi Mata Anda, Bawa Selalu Kacamata Hitam Saat Bepergian