TEMPO.CO, Jakarta - Air yang kita konsumsi sehari-hari belum sepenuhnya higienis. Prof. dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.D, Guru Besar FKM UI mengatakan bahwa masih banyak kandungan dalam air yang tidak diketahui seperti virus, bakteri, bahan kimia, dan logam berat yang mengandung mikro organisme patogen.
"Jika air tersebut dikonsumsi secara terus menerus bisa menyebabkan hormon estrogen terganggu, sehingga banyak pasangan yang tidak subur, impotensi, sulit punya anak, libido dan gangguan menstruasi pada perempuan, yang disebabkan bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh karena minum air yang tidak higienis," ujar Prof. Umar.
Ia menambahkan, memang sulit membuktikan hal itu karena dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut. "Seperti halnya di pantai, air tercemar oleh bahan kimia, padahal tidak seharusnya ada di air minum. Begitu pun saat kita di restoran, kita tidak tahu minuman yang disajikan apakah layak dan higienis, karena tidak mungkin diteliti sebelum diminum," ungkap Prof. Umar.
Untuk itu, lanjutnya, diperlukan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya konsumsi air bersih dan higienis agar terhindar dari pencemaran bahan kimia, virus, maupun bakteri dari air minum tersebut.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.