Kini Saatnya Busana Muslim Tak Feminin

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 9 November 2016 16:00 WIB

Model mengenakan pakaian dari rancangan desainer Jenahara pada Jakarta Fashion Week 2017 di Senayan City, Jakarta, 22 Oktober 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Suara deru sepeda motor 1.000 cc hingga lagu punk yang puitis menjadi musik pengiring pertunjukan pilihan para perancang busana muslim (modest wear) generasi muda yang merupakan rangkaian perhelatan Jakarta Week Fashion di Jakarta, akhir Oktober lalu. Pilihan musik ini pun sesuai dengan tema koleksi yang mereka buat. Sudah dapat ditebak, koleksinya bakal bernuansa rock and roll.

Tipe Karyawan

Norma Moi mengusung tema Road Chic untuk koleksi Norma Hauri. Tapi kita tak bakal menemukan corak atau pernak-pernik serba bunga yang menampilkan kesan chic. Juga tak menemukan hiasan aneka batuan mahal semacam berlian sebagai pengganti payet. Norma mengganti semuanya dengan hiasan berbau sepeda motor. Rantai menjadi pengganti embellishment bunga. Pelindung lutut dan lengan diubah menjadi aksesori yang memperkaya tampilan celana dan atasan. Tentu saja busana ini tetap layak pakai (wearable), meski berubah fungsi menjadi pemanis busana.


Norma Hauri

Norma yang berkolaborasi dengan UTIC, perusahaan yang menangani pewarnaan material asal Jepang, banyak membubuhi busananya dengan zipper atau ritsleting. Ritsleting itu ia sematkan di lutut, pangkal paha, betis, selangkang, dada, dan di berbagai tempat lainnya. Seakan ritsleting adalah aksesori andalannya untuk koleksi Spring/Summer 2017.

Norma menyandingkannya dengan hijab bergaya pemotor gede (bikers). Selembar kain melingkar di kepala persis seperti penunggang motor gede melilitkan slayer. Ada juga hijab yang dibuat mirip kupluk alas helm—pelindung sebelum memakai helm—yang terbuat dari kulit.

Norma tak tanggung-tanggung menampilkan citra pemotor gede perempuan (ladies biker) di tahun 1950-an. Dia membuat sarung tangan dan jaket kulit untuk melengkapi 24 koleksi yang ditampilkan. Presentasinya semakin kuat dengan sepatu bergaya bot yang menutupi kaki para model.

Dia memilih motif zigzag atau chevron untuk diaplikasikan di organza. Selain sebagai simbol marka jalan, chevron identik dengan kecepatan yang identik dengan biker. Norma getol mengusung komunitas ladies biker karena sesuai dengan semangat pemberdayaan perempuan (empowering women) yang dibawa labelnya. “Komunitas itu menggambarkan sebuah kemandirian dan free spirit yang kuat dari perempuan,” kata dia.

Ladies bikers itu dipresentasikan dalam warna hijau tua, merah dan hitam. Busananya kebanyakan berupa padanan atasan-bawahan dengan luaran berupa cape coat menjuntai atau beraksen belt dan jaket. Tapi ada juga gaun hitam dari bahan anti-air yang menjadi adikarya (masterpiece) koleksinya.

Koleksi lain yang jauh dari kata ultrafeminin adalah milik Jenahara Nasution melalui label Jenahara Black Label. Alih-alih menyematkan motif bunga, Jehan justru menyematkan kalimat berdaya (powerfull) milik Patti Smith, The Godmother of Punk Rock.

Jenahara menggunakan kombinasi hitam dan rantai untuk mengeluarkan aroma punk rock. Warna hitam kian menonjol berkat kemeja putih yang menjadi “atasan”. Koleksi yang ditonjolkan berupa celana hitam loose. Supaya nyaman digunakan sehari-hari, Jehan menggunakan bahan katun dan gabardine.



Ciri khas Jenahara muncul lewat garis desain yang lurus, tegas, dan minimalis. Ini membuat busananya mudah dipadu-padankan. “Selama ini perempuan berhijab selalu digambarkan dengan data-style yang sangat feminin dan anggun. Lewat koleksi ini saya ingin menunjukkan bahwa berhijab juga bisa punya karakter yang beda,” kata dia.

Karakter yang beda juga muncul dari koleksi Anandia Putri lewat label I.K.Y.K yang bertema Sinsa Utility. Koleksinya tetap khas, ukuran gombrong (oversized). Kesan pemberontakan (rebel) tetap terlihat meski busananya dominan cokelat. Ini paling jelas terlihat di luaran yang punya detail kain-kain yang bisa diikat seperti hanbok. “Saya ingin tunjukkan bahwa modest wear bisa tetap gaya dipakai pria dan wanita, dan diterima berbagai kalangan,” kata dia.



Desainer lainnya, Rani Hatta, juga menyemarakkan tren modest wear yang berani tampil beda. Oversized sweater, bomber jacket, sweater dress, wideleg pants, t-shirt, dan hoodie adalah sebagian koleksi yang terinspirasi oleh seragam anak SMA. Koleksinya menonjol berkat paduan warna hitam, putih dan abu-abu. Koleksi sporty ala Rani Hatta ini merupakan koleksi Spring/Summer 2017.

Jadi, sudah terbayang kan busana muslim yang bakal membanjiri tahun depan.

DINI PRAMITA

Berita lainnya:
Waspadai 5 Bahaya Kencan Online
Cara Mencuci Bantal dengan Mesin Cuci
#JaketJokowi dan Teka-teki Kenapa Berjaket

Berita terkait

UI Fashion Week 2024 Mendorong Kontribusi Generasi Muda pada Keberlanjutan Industri Mode

22 Januari 2024

UI Fashion Week 2024 Mendorong Kontribusi Generasi Muda pada Keberlanjutan Industri Mode

Acara puncak UI Fashion Week 2024 berlangsung pada tanggal 20 Januari 2024 di Museum Mandiri, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya

Cerita Brand Kami. Tampil di New York Fashion Week, Sempat Harus Rombak Koleksi

21 Februari 2023

Cerita Brand Kami. Tampil di New York Fashion Week, Sempat Harus Rombak Koleksi

Tampil di New York Fashion Week (NYFW) menjadi hadiah 14 tahun yang tak terlupakan bagi tim brand fashion modest Kami.. Simak kisahnya.

Baca Selengkapnya

Jakarta Muslim Fashion Week 2023 Tampilkan 1.000 Koleksi dari 144 Desainer/Brand

20 Desember 2022

Jakarta Muslim Fashion Week 2023 Tampilkan 1.000 Koleksi dari 144 Desainer/Brand

Industri fesyen muslim Indonesia memiliki keunikan dibanding produk serupa dari negara lain yakni mengadopsi keindahan wastra (kain) Nusantara

Baca Selengkapnya

Apresiasi Jakpreneur Fashion Week 2022, Uus: Perekonomian DKI Bergerak Positif

19 Desember 2022

Apresiasi Jakpreneur Fashion Week 2022, Uus: Perekonomian DKI Bergerak Positif

Uus Kuswanto, menghadiri Malam Apresiasi Jakpreneur Fashion Week 2022 yang diinisiasi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah.

Baca Selengkapnya

Parangkusumo Fashion Week, Semarak Peragaan Busana di Kawasan Gumuk Pasir Bantul

16 Desember 2022

Parangkusumo Fashion Week, Semarak Peragaan Busana di Kawasan Gumuk Pasir Bantul

Pemkab Bantul menggelar Parangkusumo Fashion Week, peragaan busana di kawasan gumuk pasir. Menuju jejaring kota kreatif Unesco.

Baca Selengkapnya

Tarik Ulur Padang Fashion Week

1 Agustus 2022

Tarik Ulur Padang Fashion Week

Padang Fashion Week mulai digaungkan di media sosial, namun pro kontra terjadi.

Baca Selengkapnya

Besok Sekolah Lagi, Citayam Fashion Week di Dukuh Atas Kian Ramai di Minggu Sore

17 Juli 2022

Besok Sekolah Lagi, Citayam Fashion Week di Dukuh Atas Kian Ramai di Minggu Sore

Dukuh Atas kini selalu riuh oleh para aksi remaja, mereka menciptakan sendiri panggung Citayam Fashion Week. Kian ramai jelang masuk sekolah esok.

Baca Selengkapnya

Citayam Fashion Week dan Gerakan Perlawanan Generasi Kedua

16 Juli 2022

Citayam Fashion Week dan Gerakan Perlawanan Generasi Kedua

Panggung Citayam Fashion Week diisi anak-anak generasi kedua setelah bapak ibu mereka tergusur dari Jakarta dan memilih tinggal di daerah pinggiran.

Baca Selengkapnya

Gigi Hadid Donasikan Penghasilan Fashion Week Musim Gugur untuk Ukraina

7 Maret 2022

Gigi Hadid Donasikan Penghasilan Fashion Week Musim Gugur untuk Ukraina

Gigi Hadid mengikuti jejak rekannya sesama model Mica Arganaz mendonasikan penghasilan untuk membantu Ukraina

Baca Selengkapnya

Jakarta Fashion Week 2022 Usung Isu Fashion Keberlanjutan

26 November 2021

Jakarta Fashion Week 2022 Usung Isu Fashion Keberlanjutan

Jakarta Fashion Week 2022 yang hadir virtual selama empat hari, dari tanggal 25-28 November 2021, akan menampilkan koleksi dari 75 desainer dan label dalam 16 show dan menghadirkan 760 looks

Baca Selengkapnya