Koleksi batik Alleira yang ditampilkan di Roma - dokumentasi
TEMPO.CO, Jakarta - Terinspirasi dari sosok wanita elegan, memesona, klasik, dan elegan, Alleira selalu menghadirkan koleksi batik yang mewah, tapi tetap sederhana dan pantas dikenakan dalam setiap kesempatan. Khususnya bagi wanita di kota-kota besar yang ingin tampil etnik, tapi tetap terlihat modern.
Sesuai dengan tema, koleksi kali ini menghadirkan desain-desain simple dan feminine. Motif bunga musim semi dipadu dengan ornamen garis selipiran menjadi satu dengan motif batik ciri khas Alleira. Warna yang digunakan dalam koleksi tersebut didominasi warna-warna ceria dengan tetap memadukan kesan elegan dalam warna gelap yang terdapat di setiap koleksinya.
Siluet loose, loose fitted, cullotes pants, basic pants, jumpsuit, blouse longgar, outer, fit dan flare dresses, serta pleats dan circle skirt hadir dalam balutan material berkualitas tinggi, seperti sutra ATBM, supersilk, dan organza.
Desain dan pewarnaan adalah bagian penting dari proses pembuatan batik. Bagi Alleira, identitas yang sudah melekat tidak akan diubah. Anita Asmaya Sanin, Creative Director Alleira, mengatakan identitas gradasi serta paduan timur dan barat yang menjadi ciri khas Alleira tidak menghentikan kreativitas.
“Kreativitas dan inovasi desain Alleira berjalan terus,” ujarnya. Anita menambahkan, perjalanan gaya wanita Indonesia yang berasal dari beragam budaya, selalu memberi kekuatan khusus bagi Alleira untuk selalu berinovasi sebagai pioneer batik pertama yang mampu menggugah pasar internasional. Koleksi tersebut juga ditampilkan dalam pagelaran busana Alleira yang digelar di Roma, 4 Oktober 2016.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
43 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
