Cara Pertolongan Pertama pada Penderita Gangguan Jiwa

Reporter

Sabtu, 8 Oktober 2016 15:28 WIB

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za

TEMPO.CO, Jakarta - Jika mendapati anggota keluarga yang terindikasi mengalami masalah kejiwaan, apa yang harus dilakukan?


Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Eva Viora menjelaskan cara memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa harus ditinjau berdasarkan tingkat keparahan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Gangguan jiwa sangat beragam jenisnya, mulai dari yang ringan hingga akut, seperti skizofrenia. Informasi yang akurat dari pihak keluarga akan sangat membantu para tenaga ahli untuk melakukan diagnosis dan menentukan perawatan yang tepat bagi ODGJ,” katanya.

Keluarga tidak perlu malu untuk memeriksakan anggotanya yang menunjukkan gejala-gejala gangguan jiwa. Justru, penanganan sedini mungkin berangsur-angsur akan mengembalikan kualitas hidup ODGJ sehingga mereka bisa kembali menjadi produktif dan mandiri.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia (Arsawakoi) Bambang Eko Sunaryanto berpendapat sulitnya menekan angka ODGJ dipicu oleh ketidakmerataan tenaga layanan kesehatan jiwa di Tanah Air.

“Ditambah lagi, kurangnya peminat dan berpindah-pindahnya lokasi tugas para tenaga kesehatan jiwa justru seringkali memutus rantai akses perawatan dan pengobatan ODGJ yang memerlukan terapi jangka panjang,” tuturnya.

Menurut Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Bagus Utomo, pemberdayaan keluarga untuk tindakan prefentif gangguan kejiwaan adalah cara paling efektif dalam menutup kesenjangan terhadap stigma negatif terhadap ODGJ dan keluarganya.

“Keterbukaan dan pemahaman masyarakat terhadap anggota keluarga yang mengalami gejala gangguan jiwa adalah sinyal bagus bagi kami, selaku komunitas yang berhadapan langsung dengan stigma negatif terkait ODGJ dalam kegiatan kami sehari-hari,” jelasnya.

Mudah-mudahan, setelah ini masyarakat tidak lagi mengucilkan dan mendiskreditkan permasalahan kesehatan jiwa dalam anggota keluarga. Sebaliknya, masyarakat harus menjadi sistem pendukung yang kuat untuk memartabatkan penderita gangguan kejiwaan.


BISNIS


Berita lainnya:
Perawatan Batik agar Tetap Cantik
|Perlukah Membersihkan Wajah di Pagi Hari?
Hamil Anak Kembar, Jangan Tunggu Lahir di 39 Minggu

Advertising
Advertising

Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

16 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

59 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat

Baca Selengkapnya