Anak Ikut Ajang Pencarian Bakat, Dukungan Atau Eksploitasi?

Reporter

Rabu, 5 Oktober 2016 13:41 WIB

Ilustrasi anak belajar bernyanyi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak ajang pencarian bakat untuk anak-anak, baik on-air maupun off-air. Acara ini membuat para orang tua, biasanya ibu, yang merasa anaknya berbakat, gelisah. Mereka ingin menunjukkan kemampuan anak dengan ikut mendaftarkan atau membiarkan kemampuan itu terpendam. Samar antara niat mendukung bakat anak atau justru mengeksploitasi.

9 Muslimah Tajir

Menyikapi besarnya keinginan orang tua untuk menunjukkan potensi anak mereka melalui ajang pencarian bakat, psikolog anak Mayke S. Tedjasaputra mengatakan, boleh-boleh saja orang tua bersikap seperti itu. "Ajang pencarian bakat bisa memberikan pengalaman kepada anak untuk mempraktikkan bidang yang dia kuasai, merasakan deg-degannya berkompetisi, juga kesempatan untuk anak belajar bersikap ketika menang maupun kalah," kata Mayke yang juga mengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, ini.

Namun demikian, Mayke berpesan, ada beberapa hal yang harus dilakukan orang tua sebelum mengikutsertakan anaknya ke dalam acara pencarian bakat. Mayke mengatakan, penting untuk mengenali lebih dulu bakat atau kecerdasan anak. Berikut ini delapan kecerdasan majemuk yang diungkap Mayke:

1. Bahasa
Anak biasanya sangat mudah menyerap kalimat, mengerti, dan mengingatnya. Saat berbicara pun dia sangat fasih.

2. Logika matematika
Anak mampu berpikir logis dan sangat matematis.

3. Gerak tubuh
Anak mempunyai koordinasi tubuh yang bagus atau sangat luwes bergerak, baik yang merupakan motorik kasar maupun motorik halus.

4. Visual
Anak dengan kemampuan mengamati ruang bentuk yang sangat tinggi. Biasanya gemar memainkan puzzle atau balok susun.

5. Naturalis
Anak yang sejak kecil sudah memperlihatkan ketertarikan lebih pada sesuatu yang berkaitan dengan alam, seperti nama-nama hewan, tumbuhan, bebatuan, dan sejenisnya.

6. Musikal
Anak terlihat menyenangi dan mudah mengikuti irama musik atau bebunyian.

7. Interpersonal
Anak yang mudah berkenalan dan berelasi dengan orang lain di sekitarnya. Dia juga mengetahui mood seseorang.

8. Intrapersonal
Anak dengan tipe ini sangat mengenali dirinya sendiri, apa keinginannya, apa pilihannya, serta mudah mengendalikan diri.

"Intinya, orang tua harus memberikan pengalaman dulu kepada anak. Sejak kecil, berikan pengalaman, entah itu yang berkaitan dengan olahraga atau menari, merakit, atau membacakan cerita. Nanti akan terlihat apakah anak bicaranya cepat atau tidak, hasil rakitannya bagus atau tidak," kata Mayke. "Karena ada anak yang mengingat kata per kata saja sulit, menyanyi pun fals. Pengalaman langsung akan memperlihatkan kemampuan mereka."

Ketika sudah terlihat minat dan bakat anak, menjadi tugas orang tua untuk memfasilitasi agar kecerdasan yang dimiliki anak bisa berkembang. Kepada anak yang tertarik dengan hewan-hewan, misalnya, maka berikan buku bergambar, ajak ke kebun binatang, atau menghadiri acara-acara terkait. Kalau anak bertanya, coba berikan penjelasan, lebih daripada sekadar yang anak tanya. "Karena bakat tidak terjadi begitu saja. Kalau memang ingin bakat anak bisa menjadi sesuatu, peran orang tua amat diperlukan," ujar Mayke.

Lalu ada kalanya mood anak naik-turun. Peran orang tua menjadi harus lebih ditingkatkan, terutama dari segi komunikasi, kasih sayang, serta sikap peka dan tanggap. "Orang tua bisa mengajak anak bicara, diskusi, tentang apa yang dirasakannya. Jelaskan kepada anak, bahwa dengan terus menekuni bakatnya, maka kelak akan ada hasil yang menjadi kebanggaan diri (bukan orang tua)," urai Mayke. "Pada tahap ini, jangan sampai orang tua menjadi otoriter, jangan sampai keluar kata 'harus' kepada anak," tegasnya.

Perihal ajang pencarian bakat atau perlombaan yang bisa diikuti anak, Mayke memberi penegasan mengenai risiko eksploitasi yang sangat mungkin terjadi. "Ketika orang tua hanya bisa mencecar, mencari sesuatu yang sifatnya materi (ketenaran dan uang), itulah eksploitasi," jelas Mayke. Misalnya, anak sudah masuk waktu istirahat, tidak bisa tampil terlalu sering, tapi orang tua malah memaksa, maka itu eksploitasi karena sudah di luar kemampuan anak.

Termasuk dalam hal ini adalah orang tua yang memaksakan bakat anak padahal jelas-jelas tidak berbakat. "Dimasukkan ke sekolah musik, tapi tidak bisa-bisa – sementara anak yang lain bisa – maka jangan terus dipaksa. Jangan sampai ada perasaan takut anaknya tertinggal dari anak lain. Orang tua harus tahu di mana kapasitas anak," katanya.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Fakta Seputar Teman Khayalan Si Kecil
Menjalin Kedekatan Orang Tua dan Anak Remajanya
Inilah Bedanya Peran Ayah dan Ibu dalam Tumbuh-Kembang Anak

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya