TEMPO.CO, Jakarta - Personal brand atau citra diri bukan hanya milik orang-orang sukses. Personal brand sesungguhnya hasil proses yang dibentuk secara perlahan, bukan instan.
Kini semakin banyak orang menyadari pentingnya membentuk citra diri sejak awal memulai karier, terutama yang profesinya menuntut partisipasi masyarakat luas, seperti entrepreneur.
Agar mudah dikenali, sejak awal entrepreneur sebaiknya menentukan personal brand mereka dan konsisten membangunnya.
Olivia Lazuardy, fashion bloger yang profesinya juga bergantung pada atensi dan minat banyak orang, memaparkan langkah demi langkah yang perlu ditempuh dalam memasarkan personal brand. Langkah awal yang disarankannya, mengetahui dan memastikan personal data-style atau gaya personalnya.
“Kalau sudah tahu, pegang dengan baik dan usahakan brand yang ingin kita bangun sesuai personal data-style kita. Intinya jadi diri sendiri dan merasa nyaman,” jelas blogger yang telah menghimpun hampir 180 ribu pengikut di akun Instagramnya.
Langkah berikut yang tidak kalah penting, memanfaatkan sarana untuk memperkuat brand. Sarana paling mudah saat ini tentunya media sosial. Kunci utama penggunaan media sosial menurut Olivia, tak lain konsisten dengan gaya personal.
Frekuensi penggunaan media sosial dan cara memanfaatkannya menjadi faktor penting yang tidak boleh luput dalam membangun personal brand.
“Untuk media sosial, aku harus post setiap hari. Yang aku post bisa apa saja, yang berkaitan dengan mode dan personal. Saat branding di media sosial, misalnya Instagram yang lebih visual, branding yang kuat terletak pada kualitas foto yang aku pasang,” ujar wanita yang mulai menulis blog sejak 2013 ini.
Sejak menerapkan langkah-langkah di atas, Olivia kebanjiran permintaan endorsement atau promosi berbagai produk dan jasa, khususnya di Instagram. Meskipun awalnya endorsement datang tanpa direncanakan, ia kini membuka jasa endorse dan telah banyak mempromosikan merek lokal bahkan luar negeri. Bisa dibilang ini berkat pemasaran citra dirinya yang sukses.
