TEMPO.CO, Jakarta - Okky Asokawati menganjurkan pelaku usaha busana muslim bergabung dengan e-commerce untuk alternatif mendapatkan pasar domestik atau luar negeri.
"Untuk bisa menembus pasar luar negeri selain mengikuti pameran-pameran di luar negeri yang berbiaya tidak sedikit, maka e-commerce adalah alternatif yang sangat mumpuni," katanya.
Okky mengakui kesulitan mendapatkan akses yang lebih luas dan terstruktur, baik ke pasar domestik maupun global, menjadi tantangan terbesar penggiat usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Untuk itu, demi memfasilitasi desainer, Okky belum lama ini, bersama sejumlah rekannya, antara lain Itang Yunasz, Ghea Panggabean, Norma Hauri, Silka Mitrasari, dan beberapa desainer muda lainnya, menggagas sebuah lini busana muslim, Kriya.
Lini ini diharapkan bisa membantu desainer menembus pasar busana muslim Indonesia dan luar negeri, yakni Turki, Timur Tengah, serta beberapa negara di Afrika, di samping pasar Asia Tenggara sendiri, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Karena pengalaman saya sebagai Duta Koperasi waktu tahun 2008 itu mereka (desainer) mengalami kesulitan untuk memasarkan produk-produknya. Lalu, desainer juga dengan senang hati bergabung karena ingin memperluas pasar," tutur Okky yang juga legislator Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat itu.
Kepercayaan Okky pada industri e-commerce salah satunya didasari fakta semakin maraknya penggunaan gawai (gadget) saat ini.
"Trennya dari waktu ke waktu naik seiring dengan semakin pemakaian gadget yang semakin mendunia," katanya.
"Pasar dalam negeri tetap yang utama, karena populasi kita yang besar. Namun mereka (para desainer) juga paham bahwa peluang untuk menembus pasar internasional bisa digapai dengan cara bergabung di e-commerce," imbuh Okky.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
39 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.