7 Negara yang Dianggap Tidak Aman buat Perempuan  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 29 Agustus 2016 10:00 WIB

Ilustrasi Negara Terlarang buat Wanita. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan Indonesia patut bersyukur karena tinggal di negara yang dianggap aman untuk kaum hawa. Sebab, mengutip Boldsky, ada beberapa negara yang kondisi kaum perempuannya masih bergulat dalam ketertindasan. Mereka kerap menjadi korban pemerkosaan, pelecehan seksual, penganiayaan, perdagangan manusia, bahkan perbudakan.

Berikut ini tujuh negara yang dianggap tidak aman untuk ditempati kaum wanita, meski di beberapa negara di antaranya sudah muncul gerakan untuk persamaan hak kaum perempuan.

1. Afganistan
Negara yang terletak di wilayah Asia Tengah ini dinilai tidak aman untuk ditinggali kaum wanita. Di negara ini, kaum perempuan tak hanya dianiaya, tapi juga tidak diperbolehkan menuntut ilmu dan mempelajari hal-hal baru, sehingga hidup mereka sangat bergantung kepada pria. Penderitaan tak hanya sampai di situ. Para pria memperlakukan mereka seperti budak dan beberapa di antara mereka terpaksa bertahan hidup demi anak-anaknya.

2. Republik Demokratik Kongo
Berdasarkan laporan yang diambil dari American Journal of Public Health, sedikitnya terjadi 1.150 kasus kekerasan terhadap wanita setiap harinya di Kongo. Itulah mengapa Kongo dianggap tidak aman untuk wanita.

3. India
Pemerkosaan, pernikahan anak, dan perdagangan manusia. Hampir setiap hari tiga masalah penindasan itu terjadi di negara ini sehingga menjadikan India salah satu negara tidak aman, khususnya bagi wanita. Terlepas dari itu semua, lebih dari 50 juta kasus pembunuhan bayi perempuan telah dilaporkan selama 30 tahun terakhir.

4. Somalia
Somalia adalah negara yang dianggap tidak memiliki hukum, terutama bagi kaum wanita. Lebih dari 95 persen populasi wanita dinyatakan telah menjalani mutasi genital di usia 4-11 tahun, dan itu sudah menjadi fenomena yang umum terjadi. Pelanggaran seksual, pernikahan anak, dan angka kematian ibu cukup tinggi, sehingga membuat negara ini tidak aman bagi wanita.

5. Kolombia
Negara ini memiliki jumlah kasus kekerasan berbasis gender tertinggi di dunia. Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) seolah menjadi masalah biasa dan umum terjadi di negeri itu. Dan yang paling miris adalah para pelaku tindakan yang tidak manusiawi itu tidak dihukum setelah melakukan perbuatan keji.

6. Mesir
Sistem peradilan Mesir tidak melindungi hak-hak wanita. Tidak hanya itu, para wanita dirampas hak-haknya untuk pernikahan, perceraian, hak asuh anak, dan sebagainya.

7. Meksiko
Sistem hukum Meksiko tidak melindungi kaum wanita terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual. Hanya sedikit wanita yang melaporkan tindakan pelecehan seksual yang pernah mereka alami. Itu pun sering kali berakhir dengan sia-sia.

BOLDSKY | LUCIANA

Berita lainnya:
5 Fakta dan Mitos Keliru tentang Nyeri Punggung
Dapatkan Bentuk Alis Sempurna dengan 5 Langkah Ini
Anak Menangis Sembunyi-sembunyi, Kenali Apa Penyebabnya

Berita terkait

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

15 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

7 Februari 2024

Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

6 Februari 2024

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.

Baca Selengkapnya

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.

Baca Selengkapnya

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine

Baca Selengkapnya