Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes mengancam sejak anak-anak dan biasanya terkait dengan lemak di sekitar lever. Di Amerika Serikat, sekitar tujuh bocah mengalami masalah dengan lemak di lever dan hampir sepertiga dari jumlah tersebut menderita pradiabetes atau diabetes.
Penyakit lemak liver non-alcoholic (NAFLD) adalah faktor terbesar dalam memicu diabetes tipe 2 pada anak-anak. Menurut Dr Jeffrey B. Schwimmer dari rumah sakit anak Rady di San Diego, Amerika Serikat, diabetes tipe 2 menyerang satu dari 2.500 orang secara umum, satu dari 200 anak-anak dengan obesitas, dan satu dari 15 anak dengan NAFLD.
NAFLD sering menyebabkan luka pada lever kemudian mengakibatkan gagal lever sehingga membutuhkan transplantasi. Kondisi ini bisa karena keturunan, obesitas, dan pengaruh obat. Penderita NAFLD bisa diberikan perawatan, tapi tak bisa disembuhkan.
Pada orang dewasa, NAFLD bisa disebabkan metabolisme kadar gula yang tidak normal. Para penderita NAFLD yang memiliki penyakit diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi terserang penyakit livernon-alcoholic steatohepatitis (NASH), yang bisa mengakibatkan cirrhosis dan kanker lever.
Para peneliti mempelajari 675 anak dengan NAFLD. Rata-rata indeks massa tubuh (BMI) mereka adalah 32, di atas batas obesitas 30. Sebanyak 23 persen bocah dengan NAFLD mengalami pradiabetes dan hampir 7 persen menderita diabetes tipe 2.
Risiko anak perempuan dengan NAFLD terkena diabetes tipe 2 lima kali lipat dibanding anak laki-laki. Lebih dari 40 persen anak penderita diabetes tipe 2 juga mengalami NASH. Sedangkan yang menderita pradiabetes hanya 34 persen dan anak-anak dengan gula darah normal 22 persen.
Saat ini, cara untuk mencegah NAFLD adalah mengubah gaya hidup, seperti mengkonsumsi makanan sehat, memperbanyak aktivitas fisik, dan memperkokoh mental. Berdasarkan penelitian tersebut, anak-anak dengan NAFLD juga harus melakukan pemeriksaan gula darah dan perkembangan lever. Selain itu, diabetesnya perlu terus dimonitor.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
