Bukti Ilmiah, Cuci Otak Mampu Mengatasi Stroke

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 23 Agustus 2016 10:00 WIB

Letkol CKM dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad, dokter Spesialis radiologi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Dok.TEMPO/ Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Terawan Agus Putranto mendapatkan standing applause setelah memaparkan desertasinya tentang metode cuci otak (brain flushing) berbasis radiologi intervensi untuk mengatasi stroke.

Sidang promosi doktor Terawan yang dihadiri sekitar 200 orang ini berlangsung pada Kamis, 4 Agustus lalu di Gedung Auditorium Profesor Dr Achmad Amiruddin di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Pemimpin sidang, As’adul Islam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, memutuskan Terawan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Metode cuci otak untuk mengatasi stroke temuan Terawan memang menjadi perdebatan. Kalangan praktisi dan akademikus kedokteran kerap silang argumentasi. Tak sedikit yang berujung pada debat kusir yang membuat metode ini semakin kontroversial.

Tindakan medis ini menggunakan teknik sederhana, mirip membersihkan saluran gorong-gorong yang menyumbat. Ibarat pipa air, stroke salah satunya terjadi karena sumbatan darah di otak (stroke iskemik), sehingga darah tak mengalir dengan lancar. Nah, sumbatan inilah yang dibersihkan, sehingga pembuluh darah kembali bersih dan bekerja dengan normal.

Sampai 2012, tak kurang dari 4.142 pasien stroke sukses menjalani terapi. Jumlah ini, kata dia, terus bertambah dengan banyaknya penderita stroke yang tertarik menempuh pengobatan itu. Problemnya, Terawan tak bisa menjelaskan secara ilmiah karena belum melalui proses metodologi penelitian. “Tapi sekarang tindakan ini sudah terbukti berhasil,” ujar Terawan.

Terawan mengatakan kontroversi ini terletak pada cepatnya penderita stroke mendapat hasil pengobatan. Penderita yang sebelumnya tidak dapat beraktivitas sama sekali selama bertahun-tahun dalam tempo singkat sudah bisa berjalan, hanya butuh 4-5 jam setelah proses tindakan. Untuk mengakhiri kontroversi seputar terapi cuci otak itu, dia melakukan penelitian di Unhas dengan membawa seluruh hasil tindakan untuk didiskusikan dengan sejumlah guru besar di Unhas.

Sebelum menemukan metode ini, sejak 2003, Terawan telah melakukan berbagai tindakan medis untuk pengobatan penderita stroke akut. Targetnya adalah peningkatan aliran darah di dalam otak. Beberapa cara di antaranya adalah transcranial LED atau pemasangan balon di jaringan otak.

Hasilnya, pemasangan balon ini meningkatkan aliran darah sebesar 20 persen dalam jangka waktu 73 hari. Terawan mengatakan metode ini ditunjang oleh pemberian terapi sebanyak 146 seri untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Sebagai alternatif, dia juga menggunakan metode pemberian statin. Tapi statin tidak mempengaruhi aliran darah seketika pasca-iskemia. Respons metode ini baru terlihat setelah lima hari.

Untuk menguji metode cuci otaknya, dia meneliti 75 pasien stroke iskemik yang berobat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Pasien didominasi oleh pria dengan rentang usia 41-60 tahun. “Berdasarkan penelitian, diasumsikan bahwa 73,3 persen pasien berada pada usia produktif. Stroke mengganggu kegiatan sosial maupun ekonomi mereka,” kata Terawan.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tindakan cuci otak memberikan peningkatan aliran darah yang signifikan, sekitar 41,20 persen. Jumlah ini lebih besar dibanding peningkatan pada terapi lain. “Tindakan ini memberikan alternatif peningkatan aliran darah dalam waktu yang singkat dibanding terapi lain."

Selanjutnya: Cairan untuk membersihkan sumbatan di otak

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

3 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

3 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

4 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

10 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

24 hari lalu

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

30 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya