Kunci Menjadi Pengusaha Sukses

Reporter

Jumat, 12 Agustus 2016 14:20 WIB

Ilustrasi bisnis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, hampir setiap orang ingin menjadi pengusaha. Ada yang berhasil, tapi tak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan.

Hal ini membuat sebagian orang meyakini, bahwa untuk menjalani wirausaha harus memiliki bakat. Padahal, untuk menjadi wirausahawan yang sukses, ada beberapa kunci rahasia yang bisa dipraktekkan:

1. Disiplin
Wirausaha pada mulanya adalah memberdayakan diri Anda sendiri. Maka Anda harus memiliki disiplin untuk mengatur jam kerja, memenuhi tenggat waktu, mengejar klien baru, dan menghindari gangguan menggoda, misalnya menonton televisi. Jangan buang-buang waktu.

2. Hemat
Untuk mencegah diri bangkrut ketika pergerakan bisnis Anda melambat, maka Anda harus pandai berhemat. Anda harus berani memotong pengeluaran yang tidak perlu,seperti untuk keperluan menjamu basa-basi, perjalanan ekslusif, atau baju baru. Lakukan penghematan tidak hanya di masa surut, tapi juga di masa pasang. Bahkan penghematan di masa pasang bisa dilakukan lebih besar lagi agar tabungan Anda semakin banyak.

3. Percaya diri
Agar berhasil menjual diri Anda kepada orang lain, Anda harus lebih dulu menjadi penggemar terbesar untuk diri Anda sendiri. Jika Anda saja tidak merasa yakin bahwa Anda yang terbaik, bagaimana orang lain bisa percaya? Dan bisnis tidak akan jatuh begitu saja ke pangkuan Anda. Bergeraklah terus mempromosikan diri, mintalah peluang, kapan dan di manapun selama itu memungkinkan.

4. Kemampuan komunikasi yang baik
Klien tidak selalu mengungkap harapan atau keinginan mereka dengan jelas. Daripada menebak-nebak apa yang mereka inginkan, dengan risiko Anda salah dalam usaha memuaskan keinginan klien, lebih baik Anda ajukan sebanyak mungkin dan sedetail mungkin pertanyaan kepada klien. Percayalah, mereka tidak akan merasa terganggu, kok.

5. Rendah hati
Ketika Anda melakukan kesalahan, akuilah dan segera meminta maaf. Kesombongan tidak pernah berhasil dalam bisnis apapun.

6. Kejujuran dan integritas
Ketika Anda bekerja sendiri, reputasi amatlah penting. Dalam dunia wirausaha, Anda adalah perusahan. Anda juga karyawannya. Segala sesuatu yang Anda lakukan akan berimbas langsung pada usaha yang sedang dibangun.

7. Keterampilan pencatatan
Sangatlah penting untuk mengetahui ketika Anda mendapatkan bayaran, ketika Anda berutang uang, berapa banyak uang bisnis yang ada dalam kas, berapa banyak yang bisa dikeluarkan, dan lain-lain. Dengan melakukannya, Anda akan segera mengetahui kesehatan usaha yang sedang dijalani. Apakah merugi atau untung, apakah ada peluang penghematan atau investasi, dan sebagainya.

8. Motivasi
Anda tidak akan berhasil menjadi wirausaha jika aktivitas Anda sehari-hari lebih banyak dihabiskan dengan menonton televisi. Bahkan ketika Anda terpikir untuk bersantai, segera kesampingkan. Manfaatkan sebanyak-banyaknya waktu untuk mengoptimalkan usaha. Atau, jika Anda menginginkan waktu bersantai—atau untuk meraup peluang—yang lebih banyak, percepat tenggat waktu. Jangan selalu menunggu batas akhir.

9. Keluwesan
Akan ada waktunya Anda menjadi sangat-sangat sibuk. Pesanan yang tidak terduga, klien yang meminta mempercepat, dan lainnya. Tidak ada alasan untuk mengelak. Anda harus bersedia mengatur ulang jadwal kerja untuk mengakomodasi permintaan klien. Pembeli adalah raja, bukan?

10. Kemampuan untuk mengatur batas-batas
Penting untuk luwes, tapi penting juga untuk tetap mengatur batas-batas dan harapan yang realistis dengan klien Anda. Anda tidak perlu melakukannya secara eksplisit. Cukup terapkan norma-norma. Seperti tidak menjawab telepon dan email setelah jam kerja, tidak menerima tenggat waktu yang tidak masuk akal, atau negosiasi pembayaran di akhir. Terapkan saja itu secara konsisten, klien akan mengerti.

11. Kesehatan yang baik
Anggaplah, tidak akan ada yang membiayai seorang wirausaha yang sakit. Jika Anda sakit, maka usaha akan terhenti. Untuk menjamin kesehatan Anda dan keluarga, bayarlah asuransi kesehatan.

12. Kemampuan untuk hidup seimbang
Untuk jenis yang workaholik, mereka akan sulit untuk tahu kapan harus berhenti dan beristirahat. Sebaliknya bagi yang terlalu santai, akan sulit bagi mereka mengejar target-target dengan usaha yang sangat keras. Terlepas masuk kategori yang mana, ketika Anda bekerja untuk diri sendiri, Anda harus bisa mendorong diri sendiri keluar dari zona nyaman. Ini perlu dilakukan untuk menjaga kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi tetap sehat dan seimbang.

13. Rasa optimistis
Anda tidak akan selalu memiliki pekerjaan yang bisa dilakukan. Jangan menyerah. Pertahankan pola pikir positif. Pasti akan segera datang sebuah peluang yang baik untuk Anda.

14. Niat
Tanyakan kembali kepada diri Anda, apakah Anda benar-benar ingin menjadi wirausaha atau sekadar ingin? Lakukan ini sebelum mengambil risiko keuangan maupun karier. Pastikan apakah dengan berwirausaha akan memberikan kebaikan yang lebih untuk kehidupan Anda.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Waspadai Label Sehat dan Alami Pada Kemasan Makanan
Fisioterapis: Sepatu High Heels Lebih Baik Ketimbang Datar
Anak Tak Serta Merta Membalas Kasih Sayang Orang Tua Jika

Berita terkait

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

3 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

6 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

10 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya

Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?

Baca Selengkapnya