Cerita Chef Yuda Bustara 'Lari' dari Dapur  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 8 Agustus 2016 12:30 WIB

Chef Yuda Bustara saat ditemui Tempo di Almond Zucchini, Jakarta, 3 Agustus 2016. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Di usia 29 tahun, Yuda Bustara mengantongi cukup banyak pengalaman sebagai seorang koki profesional. Koki ini mempunyai slogan sederhana, sehat, dan sedap dalam memasak. “Saya enggak pernah masak yang ribet. Kalau ribet beli aja,” kata dia sembari tertawa kala ditemui Tempo di kawasan Pondok Indah, Jakarta, awal Agustus 2016.

Yuda mulai dikenal oleh sebagian publik setelah dia mengisi acara masak di sebuah stasiun televisi swasta. Belakangan wajah dia muncul dalam acara Urban Cook di Asian Food Channel yang ditayangkan di 13 negara. Konsep memasaknya yang sederhana, sehat, dan bercita rasa menarik banyak perhatian kaum urban untuk turut mengaplikasikannya di rumah masing-masing.

Mengambil konsep memasak yang sederhana bukan berarti Yuda tak menguasai soal konsep memasak yang ribet ala dapur-dapur hotel kelas atas, misalnya. Yuda adalah lulusan Taylor’s College dan Universite Le Mirail School of Hospitality and Tourism di Malaysia. Hingga saat ini, sekitar 10 tahun ia menghabiskan waktu untuk belajar memasak.

Alasan dia membawa tiga model masakan yang sederhana, sehat, dan sedap untuk menyesuaikan apa yang ia lihat cocok untuk disajikan di Indonesia saat ini. Menurut dia, di luar negeri, sejumlah orang mampu menghargai makanan sehingga rela merogoh kocek hingga Rp 5 juta hanya untuk sekali makan. “Di Indonesia, ada 250 juta orang, tapi kebanyakan masih suka makan mi instan. Prinsipnya makan murah, banyak, enak,” tuturnya.


Plum Australia with Buffalo Mozzarella Salad ala Chef Yuda Bustara. TEMPO/Dini Teja

“Menurut saya restoran fine dining belum terlalu cocok di sini. Jadi, daripada saya idealis, lebih baik saya memikirkan orang lain di sini bagaimana mengajari mereka soal makanan dari hal mendasar,” dia melanjutkan. Ini bukan berarti Yuda memandang remeh soal selera lidah masyarakat Indonesia. Melihat kondisi itu, Yuda malah bersemangat mengajak masyarakat lebih memahami makanan yang sehat serta mengenal cara mengolah makanan yang baik.

Yuda memberi contoh, meski banyak orang yang suka makan mi instan, masih banyak juga rupanya yang salah menggunakan takaran air saat memasak mi. Sepintas, hal itu memang soal selera. Tapi, menurut Yuda, jika kita mengikuti aturan main yang ada dalam kemasan, tentu akan menghasilkan cita rasa yang lebih tepat. Ia berharap masyarakat Indonesia bisa kembali memasak di rumah dan memulai hidup sehat dari makanan.

Selanjutnya: Harus survive di rumah sendiri

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

18 jam lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

14 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

15 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

16 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

28 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya