TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan luar biasa menyibukkan dan pola kerja yang tidak tentu membuat gaya hidup sehat sulit diterapkan. Jika terus-menerus, bisa mengganggu kesehatan.
Bagi Anda yang memiliki tingkat kesibukan tinggi, supaya kebugaran tetap terjaga, berikut ini cara yang bisa dilakukan.
- Tambahkan Protein pada Menu Sarapan Cara paling sederhana ialah merebus dua butir telur, lalu ambil bagian putihnya saja.
- Bangkit dari Tempat Duduk dan Berjalan Sebentar Setiap Jam Duduk terlalu lama buruk bagi kesehatan. Anda pun terkesan malas dan tidak aktif. Anda bisa menerima telepon atau mengatur ini-itu sambil berdiri.
- Minum Sebotol atau Segelas Besar Air Putih 15 Menit Sebelum Makan Air putih membuat perut terasa lebih kenyang sehingga kita tidak terlalu rakus waktu makan.
- Membawa Bekal Makanan dari Rumah Dengan membawa bekal, asupan makanan dan gizi bisa dikontrol. Tidak perlu yang ribet, Anda bisa membawa dua butir apel atau ketimun dengan dada ayam rebus tanpa kulit. Kemas praktis dan makan di ruang makan. Langkah ini jauh lebih sehat ketimbang makan di luar.
- Beraktivitas Setelah Makan Salah bila setelah makan Anda mengambil waktu sejenak untuk istirahat. Segera aktifkan pembakaran tubuh dengan jalan-jalan atau push up di balik meja kerja. Tak perlu malu menjadi bugar.
- Hilangkan Rasa Lapar Sore Hari dengan Camilan Sehat Jangan makan besar melulu. Banyak produk camilan sehat dijual di pasar. Camilan sehat ini bisa mengganjal perut. Jangan pikirkan rasanya yang tidak terlalu enak. Pikirkan manfaatnya bagi tubuh.
- Kegiatan Outdoor Sekali dalam seminggu, lakukan kegiatan outdoor yang cukup menguras tenaga. Misalnya bersepeda keliling kota atau ikut futsal. Ingat, jangan gantikan kegiatan ini dengan lari di treadmill atau sepeda statis untuk memburu target. Sebab, di sini intinya bersenang-senang.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
6 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.