Mengenal Cemburu Buta dan Risikonya bagi Percintaan  

Reporter

Sabtu, 30 Juli 2016 14:37 WIB

Ilustrasi pasangan bermasalah/bertengkar. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, banyak pemberitaan yang melaporkan kejadian tentang seseorang harus kehilangan nyawa hanya karena aksi cemburu buta orang lain.

Bercermin dari kasus semacam itu, ada baiknya kita mengetahui seluk-beluk mengenai cemburu buta, apa pemicunya dan bagaimana mengatasinya, agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Psikolog Rienny Hassan menyatakan cemburu buta tak ubahnya racun yang mematikan. Menurut dia, cemburu buta kebanyakan berasal dari prasangka negatif yang tidak dibarengi dengan data-data akurat tapi dipercaya atau diasumsikan sebagai sebuah kebenaran.

“Perilaku seperti ini biasanya dipicu rasa posesif yang berlebihan atau ketidakberdayaan yang berlebihan. Bahkan ada kasus di mana seorang suami cemburu buta kepada tukang sayur langganan istrinya. Ada juga istri yang cemburu buta kepada pembantu rumah tangganya.”

Cemburu buta juga sangat tidak sehat bagi seseorang karena orang yang bersangkutan cenderung berkutat dengan perasaan dan perspektifnya sendiri. Akibatnya, orang tersebut akan sulit percaya kepada orang lain dan sulit mengembangkan diri.

“Hidupnya akan menjadi tidak tenang karena selalu berprasangka negatif dan tidak berdasar. Bahkan banyak hal dibuat-buat yang tidak masuk akal sebagai alasan cemburu. Bagaimana mau beraktivitas produktif dan memperoleh kebahagiaan kalau sedikit-sedikit curiga?” ucapnya.

Konsultan pernikahan (marriage expert), Sheri Stritof, menuturkan cemburu sebenarnya merupakan sebuah bentuk reaksi terhadap hal yang dianggap mengancam, baik itu imajinatif maupun riil, untuk memvalidasi sebuah hubungan.

Celakanya, cemburu juga adalah alasan satu dari tiga pasangan yang menjadi pasien terapi marital. “Sedikit cemburu itu wajar dan dibutuhkan dalam hubungan. Namun cemburu buta sangat menakutkan dan bisa memicu seseorang bertindak membahayakan,” ujarnya.

Secara psikologis, tidak ada alasan yang membenarkan argumen bahwa cemburu akan bertumbuh seiring dengan usia pernikahan. Sebab, tutur Sheri, cemburu mengakar pada watak dan karakter seseorang serta tidak bisa dihilangkan hanya dengan memikirkannya.

Dalam skala kecil, rasa cemburu justru dapat menguatkan sebuah hubungan dan membuat pasangan saling menghargai satu sama lain. Dalam kehidupan rumah tangga, cemburu dalam skala kecil juga dapat meningkatkan gelora emosional dan gairah seksual.

Namun, apabila kecemburuan tersebut semakin intens dan mulai irasional, dampaknya justru akan sangat korosif, baik bagi diri si pencemburu buta, rumah tangganya, pasangannya, maupun orang lain. Bahkan tak jarang sebuah hubungan rusak akibat cemburu buta.

Lebih lanjut, Sheri menjelaskan, cemburu buta berakar dari perasaan takut, paranoia, marah, memalukan, gagal, curiga, terancam, sedih, cemas, iri, sedih, ragu, luka hati, dan iba kepada diri sendiri.

“Cemburu buta membuat seseorang merasa frustrasi, kecewa, curiga, dan selalu muram. Cemburu buta bisa memicu depresi yang sulit untuk dijelaskan serta perlahan-lahan akan menjadi seperti racun yang membahayakan kesehatan jasmani dan rohani,” tuturnya.

BISNIS

Berita lainnya:
7 Inovasi Kecantikan dari Korea Selatan
Mengenal Lebih Jauh tentang Daging dan Telur Ayam
5 Bahaya Anak Sering Menonton Televisi




Berita terkait

Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

50 hari lalu

Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya

Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.

Baca Selengkapnya

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

2 Oktober 2023

The Strained Joko Widodo and Megawati Relationship

The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.

Baca Selengkapnya

Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

13 Desember 2022

Terjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship

Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.

Baca Selengkapnya

Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

7 Agustus 2021

Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?

Baca Selengkapnya

Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

22 Juli 2021

Terjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut

Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

6 Maret 2021

Sri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

20 November 2018

9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang

Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.

Baca Selengkapnya

Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

14 November 2018

Rasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir

Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.

Baca Selengkapnya

Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

30 Juni 2018

Dijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya

Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

5 Juni 2018

Putus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini

Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.

Baca Selengkapnya