Tisha Destria, Manager Sepak Bola dari Lingkungan Cendikia  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 29 Juli 2016 16:00 WIB

Ratu Tisha Destria. TEMPO/ M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kesibukan mengurus Indonesia Soccer Championship atau Kejuaraan Sepak Bola Torabika (Torabika Soccer Championship/TSC), yang dimulai sejak 29 April lalu hingga Desember mendatang, Ratu Tisha Destria, 30 tahun, menerima tawaran Tempo untuk diwawancarai. Mengikuti alur kesibukannya, kami lantas bertemu di bandara. “Daripada nanti kita susah lagi untuk janjian ketemu, di sini saja, ya?” ujar Tisha, yang baru saja kembali dari Palangkaraya, Kalimantan Timur, Kamis malam, 21 Juli 2016.

Tisha baru pulang-pergi Jakarta-Palangkaraya pada hari yang sama. Urusannya tak jauh soal kompetisi liga terbesar se-Indonesia yang sedang ia pegang. Sebagai Direktur Kompetisi dan Regulasi di PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS), kini perempuan kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985 ini sedang berfokus menjalankan tugas mengatur alur kompetisi, yang terdiri atas lima cabang olahraga, agar bisa berjalan lancar.

Apa yang membuat perempuan kelahiran ini bisa terjun ke dunia sepak bola? Ceritanya ternyata cukup panjang. Tisha sudah terjun ke dunia olahraga, khususnya sepak bola, sejak di bangku SMA Negeri 8 Jakarta. Menurut dia, kisahnya dulu saat berseragam putih abu-abu mirip kisah komik yang mengulas soal tim sepak bola di sekolah. “Kalau suka baca komik sepak bola tuh, dulu cerita saya model-model gitu. Sekolah isinya orang-orang pinter, fokus akademik, lalu muncul sekumpulan anak yang ingin membuktikan kalau sekolah bisa berjaya juga di bidang olahraga,” kata Tisha, sembari terkekeh.

Bayangkan saat itu, ia dan beberapa kawannya membuat tim sepak bola dari nol. Tisha sendiri langsung menjadi manajer tim. Di tengah suasana sekolah yang menomorsatukan pelajaran dan nilai-nilai akademis, kehadiran Tisha dan tim sepak bola ini menjadi anomali di SMA-nya. Saat perlahan tim sepak bolanya ini bisa menang di sebuah kompetisi, Tisha punya keyakinan bahwa semangat bakal mengalahkan segalanya.

“Itu jadi idealisme banget. Tapi itu terasa saat mengelola sesuatu dari tak ada apa-apanya sampai bisa menjadi sesuatu,” katanya. Tisha sebenarnya bingung kala ditanya apa yang mebuatnya suka terhadap olahraga sepak bola. Ia hanya tersenyum dan menggeleng pelan. “Kita sering tidak bisa menjelaskan alasan mengapa kita bisa mencintai sesuatu, kan?” kata dia, saat itu.

Saat kelas III SMA, Tisha pun mendapat kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar antar-budaya AFS di Leipzig, Jerman. Di kota kecil itu, selama setahun, Tisha menemukan bagaimana nilai-nilai yang erat dalam kompetisi olahraga menjadi ruh bagi masyarakat. “Dalam kehidupan sehari-hari, terasa sekali bagaimana masyarakat di sana mengusung fairness, menghargai kemenangan, menerima kekalahan, dan bangkit dari jatuh. Itu ada dalam keseharian mereka,” ujarnya.

Hal semacam itu, menurut dia, masih belum bisa hadir dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Sampai saat ini, Tisha melihat olahraga di Indonesia baru sebagai tren, sebuah aktivitas yang dinilai dari manfaatnya terhadap kebugaran dan kesehatan. “Itu tidak salah, itu baik. Tapi alangkah lebih baik jika suatu saat nanti kita bisa menerapkan nilai-nilainya dalam keseharian.”

Berangkat dari situ, Tisha yakin sudah menemukan apa yang ingin ia jalani ke depan. Duduk di bangku kuliah Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung tak menyurutkan perempuan ini untuk melanjutkan minatnya di bidang olahraga.

Ia masuk Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB), menjadi bagian dari salah satu tim futsal, serta ikut mengurus manajerial tim, yang saat itu berada di bawah Liga Persib dan Liga Mahasiswa Jawa Barat. Tantangan Tisha pun lebih besar. Sementara di SMA ia hanya mengurus kebutuhan internal sebuah tim kecil, di PS ITB ia diminta mengelola hal yang lebih besar.

Lulus kuliah Pada 2008, Tisha mulai menginisiasi pembentukan LabBola, sebuah usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyedia data analisis spesifik di bidang olahraga. Pada 2013, ia mendapat kesempatan mengambil program Master di FIFA Master selama satu setengah tahun.

Semua pengalaman yang didapat Tisha membekalinya dengan banyak pengetahuan dan membentuk visi jangka panjang terhadap sepak bola Tanah Air. Salah satunya, lewat peran pentingnya dalam merancang konsep kompetisi yang baru untuk sepak bola Indonesia saat ini.

AISHA SHAIDRA

Berita lainnya:
Apa Saja yang Disembunyikan Suami dari Istrinya?
Irama Jantung Berantakan, Stroke dalam Hitungan Jam
7 Bunga Cantik Dekorasi Pesta Pernikahan yang Ramah Kantong

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

9 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

12 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

15 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya