Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Irama Jantung Berantakan, Stroke dalam Hitungan Jam

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi serangan jantung. zeenews.india.com
Ilustrasi serangan jantung. zeenews.india.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak tahu stroke? Penyakit gangguan saraf pada otak ini membuat ngeri karena menyebabkan penderitanya lumpuh, kesulitan bicara, wajah miring, bahkan kematian. Tapi tahukah Anda bahwa penyakit ini banyak disebabkan oleh gangguan irama jantung?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Yoga Yuniadi, mengatakan kelainan irama jantung yang disebut fibrilasi atrium ini disebabkan oleh gangguan sinyal listrik. Untuk membuat jantung berdenyut, ada satu daerah jantung yang memberikan aliran listrik yang terus-menerus. Listrik ini menjadi tenaga agar jantung bisa bekerja.

Sebenarnya, semua sel jantung juga bisa menghasilkan listrik. Nah, akan menjadi masalah jika sel-sel lain tersebut juga mengeluarkan listrik, sehingga impuls menjadi tak beraturan. Keadaan ini memicu laju jantung yang tak teratur, bisa lebih cepat atau lambat. Akibatnya, darah di serambi kiri berputar-putar dan melambat, sehingga menyebabkan terjadinya penggumpalan.

Gumpalan darah inilah yang berbahaya. Jika keluar dari jantung dan mengalir sampai ke pembuluh darah di otak bisa mengakibatkan sumbatan, sehingga menyebabkan stroke. "Fibrilasi atrium lima kali lebih berpotensi menyebabkan stroke dibanding faktor risiko lain," kata Yoga, saat jumpa pers bulan kesadaran fibrilasi atrium di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.

Ada banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan fibrilasi atrium tersebut. Di antaranya penyakit kelenjar  tiroid, diabetes, obesitas, usia lebih dari 60 tahun, penyakit jantung koroner, lemah jantung, penyakit katup jantung gangguan tidur, penyakit paru kronik, infeksi berat, dan hipertensi. “Sebanyak 20-30 persen orang hipertensi mengalami fibrilasi atrium,” kata Ketua Panitia Kampanye Fibrilasi Atrium di Indonesia itu.   

Fibrilasi atrium menimbulkan banyak gejala. Di antaranya jantung berdebar, mudah lelah, tak bisa melakukan olahraga yang bisa dilakukan oleh teman seumuran, dan rasa nyeri. Tapi, masalahnya, banyak orang yang menyepelekan serangan ini. Musababnya, gangguan irama jantung bisa datang tak menetap atau hanya datang sesekali. Padahal hal itu tetap menyebabkan stroke.

Jika faktor risiko stroke lain, seperti merokok, hipertensi, atau diabetes, baru bisa menyebabkan stroke dalam jangka waktu bertahun-tahun, tak demikian dengan fibrliasi atrium. Masalah irama jantung ini bisa dengan cepat menciptakan gumpalan darah yang kemudian menyumbat di otak. “Fibrilasi atrium hanya butuh waktu hitungan jam untuk menyebabkan stroke,” kata dokter spesialis saraf, Salim Harris.

Selain menyebabkan stroke, masalah irama jantung tersebut juga bisa mengakibatkan gagal jantung. Irama jantung menjadi tak beraturan, sehingga kontraksi otot-otot jantung menjadi tak sinkron. Dalam jangka panjang bisa melemahkan pompa jantung dan memicu terjadinya gagal jantung. Kalau sudah gagal jantung, organ tubuh lain juga jadi tak berfungsi. Gagal jantung berisiko meningkatkan kematian sampai 50 persen dalam waktu tiga tahun.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, masalah fibrilasi atrium ini perlu dideteksi sedini mungkin. Caranya dengan melakukan rekam elektrokardiografi (EKG). Dalam kampanye peduli fibrilasi atrium, masyarakat bisa melakukan perekaman gratis di fasilitas kesehatan dan beberapa mal selama akhir bulan ini.

Namun untuk orang-orang yang fibrilasi atrium-nya hanya datang sekali-kali, mungkin kelainan tersebut tak terjadi saat perekaman EKG, sehingga tak terekam oleh alat. Dengan begitu, dokter yang memeriksa akan menyatakan sehat. Menurut Yoga, kalau pernah merasakan irama jantung yang lain dari biasanya, carilah pendapat dari dokter lain. Kelainan irama jantung yang datang sesekali bisa terekam dengan alat perekam monitor Hotler yang dipakaikan selama 7 hari sampai satu bulan, bahkan saat tidur. Karena perekamannya lebih lama, hasilnya juga lebih akurat.

Jika diagnosis fibrilasi atrium sudah ditegakkan, dokter akan memberikan terapi. Di antaranya dengan memberikan obat pengencer darah (antikoagulan) untuk mengurangi risiko stroke, kardioversi atau tindakan kejut listrik untuk mengembalikan irama jantung menjadi normal, serta terapi ablasi radiofrekuensi.   

Berikut ini gejala gangguan irama jantung (fibrilasi atrium):
- Denyut jantung terasa ada yang hilang
- Denyut jantung terasa cepat seperti main drum
- Denyut terasa timbul lebih dulu dari yang diharapkan
- Rasa nyeri atau tak nyaman di dada
- Nyeri perut
- Sesak
- Pusing atau terasa melayang
- Mudah capek
- Tak bisa berolahraga seperti orang seumuran yang normal

NUR ALFIYAH

Berita lainnya:
Mitos dan Fakta Seputar Pernikahan
Cara Sederhana agar Rumah Senantiasa Bersih
Apa Saja yang Disembunyikan Suami dari Istrinya?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.