TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang lebih memilih cara alami untuk mengobati penyakit atau luka. Padahal, bisa jadi pengobatan yang dipilih itu tak baik buat kesehatan atau bahkan berbahaya.
Beberapa mitos atau informasi dari mulut ke mulut telah membuat banyak orang percaya apa pun yang ada di dekat kita atau di dalam rumah bisa membantu mengatasi masalah kesehatan. Yang ada justru lebih banyak bahayanya daripada manfaat. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Odol untuk jerawat
Sebuah cara lama untuk mengobati jerawat dan membuatnya kering. Yang menjadi dasar ilmiah adalah karena odol mengandung soda kue dan membuat jerawat cepat kering. Namun menambahkan zat kimia, seperti alkohol, peroksida hidrogen, dan mentol, bisa membuat kulit iritasi dan menimbulkan reaksi buruk. Jadi sungguh dianjurkan kita mengunjungi dokter bila ada masalah jerawat dan tak usah bereksperimen.
2. Mentega untuk kulit terbakar
Tak perlu mencobanya. Mentega justru bisa merangsang pertumbuhan bakteri dan mempercepat infeksi pada kulit, bukan mengobatinya. Cara terbaik untuk mengobati luka bakar adalah mencuci area yang terbakar dengan air dingin dan oleskan antibiotik.
3. Kacang untuk menggosok badan
Jangan coba-coba menggosok badan dengan kacang-kacangan yang sudah dihaluskan atau gula karena hasilnya justru kulit yang luka, bukan halus.
4. Telur untuk masker wajah
Siapa bilang menggunakan telur untuk masker wajah itu baik? Bakteri salmonella pada telur justru bisa masuk ke mulut dan membuat sakit. Lagi pula, tak ada bukti ilmiah bahwa telur bisa mengencangkan kulit wajah.
5. Jeli untuk vagina
Menurut laporan jurnal Obstetrics & Gynecology, banyak wanita yang menggunakan jeli dari bahan bakar minyak ketimbang pelicin tradisional di kemaluan mereka. Padahal eksperimen ini justru akan meningkatkan risiko infeksi akibat bakteri di area vital tersebut karena tak ada keseimbangan kadar power of hydrogen (pH).
INDIATIMES | PIPIT
Berita lainnya:
Ajari Siasat Ini Jika Anak Tersesat
7 Hal yang Hilang Saat Bepergian
Benarkah Orang Cerdas Tak Perlu Bergaul?
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
21 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya