TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin karena ungkapan "berbukalah dengan yang manis", segala hidangan kaya gula diserbu konsumen menjelang buka puasa. Tidak terkecuali martabak manis.
Martabak manis—juga dikenal dengan sebutan apam dan terang bulan—mengalami revolusi dalam dua tahun terakhir. Dari isi yang merambah ke bahan cokelat impor sampai cara penyajiannya. Kini banyak penjual tidak lagi melipat martabaknya, melainkan membentangkannya, lalu ditaburi topping. Karena bentuknya seperti piza, jenis ini dikenal dengan nama martabak piza.
Salah satu pelopornya adalah Martabak Orins. Buka sejak 2012 di Gondangdia, Jakarta Pusat, Martabak Orins kini memiliki 14 cabang di Jakarta. “Selama bulan puasa, omzet kami naik 40 persen,” kata Asep Suhendra, Manajer Martabak Orins Tebet.
Primadona di gerai tersebut adalah martabak special Orins. Satu loyang apam ini memiliki enam rasa, dari cokelat-kacang-wijen, keju, jagung, hingga kismis. Kami juga mencicipi varian pandan keju. Saat kotak dibuka, harum pandan dari adonan dasar martabak langsung menguar.
Iyet, konsumen yang antre bersama kami pada petang itu, mengatakan ada tiga alasan memilih Orins. Alasannya, pilihan topping yang variatif, porsi topping yang royal—kami merasakan betul keju, jagung, dan kismis berjatuhan setiap akan melahap martabak tersebut, serta harga yang relatif murah. Senada, Safira, konsumen lain, mengatakan tidak perlu keluar duit banyak untuk mendapatkan martabak favoritnya di gerai itu.
Untuk martabak keju ukuran mini, dia cukup membayar Rp 7.000. Semua rasa tersedia dalam empat ukuran, harganya dari Rp 7.000 sampai Rp 100 ribu. Jenis termahal adalah martabak Orins double cheese ukuran jumbo.
RINI K. | CHITRA PARAMAESTI
Berita lainnya:
Workaholic Bisa Bikin Sukses?
Tip Atasi Takut Serangga pada Anak
Ritual Makan Shabu-shabu Ciri Khas Restoran Choi
Berita terkait
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
1 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
10 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
11 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
12 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
13 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca SelengkapnyaResep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli
16 hari lalu
Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.
Baca Selengkapnya5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India
18 hari lalu
Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri
Baca SelengkapnyaTren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal
25 hari lalu
Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.
Baca SelengkapnyaKonten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI
28 hari lalu
Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.
Baca SelengkapnyaMengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok
31 hari lalu
Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah
Baca Selengkapnya