TEMPO.CO, Jakarta - Dalam urusan berobat ke dokter ketika sakit, pria ternyata jauh lebih malas dibanding wanita. Apalagi bila hanya sakit ringan seperti flu dan sejenisnya. Kaum Adam sangat sulit digiring ke dokter dan lebih memilih menikmati rasa sakitnya di rumah.
Dalam sebuah survei, rata-rata pria berusia 16-44 tahun sangat malas pergi ke dokter bila sakit. Sikap keras kepala mereka yang ogah menemui paramedis untuk sakit yang dianggap ringan itu juga menjadi awal sulitnya mendeteksi bila mereka menderita sakit yang lebih parah atau fatal.
Alasan yang diberikan para pria itu bermacam-macam. Namun yang paling banyak adalah terlalu sibuk, dan alasan ini dikemukakan oleh seperempat laki-laki yang disurvei. Penyebab lain yang sering diungkapkan adalah takut mendengar fakta bahwa mereka menderita sakit yang lebih parah.
Ada lagi alasan-alasan konyol yang membuat para lelaki enggan ke dokter, seperti ruangan periksa yang terlalu dingin atau tak suka disuruh melepas baju ketika diperiksa.
"Laki-laki bisa menghabiskan 34 jam untuk bermain golf atau menonton bola dalam seminggu, tapi mereka tak mau meluangkan waktu 90 menit untuk memeriksakan kesehatan. Hal itu tak masuk akal," kata Dr Jamin Brahmbhatt, aktivis kesehatan laki-laki di Florida, Amerika Serikat.
"Sebagai pria, kita harus menjadikan kesehatan prioritas utama dan untuk itulah kampanye Drive for Men's Health dibuat," ujar Brahmbhatt seperti dilansir Dailymail. Berikut ini alasan yang paling banyak dikemukakan pria yang malas ke dokter bila sakit.
1. Terlalu sibuk (24 persen)
2. Takut bila ada penyakit yang lebih serius (22 persen)
3. Tidak nyaman saat badan diperiksa (19 persen)
4. Merasa terbebani (12 persen)
5. Tak suka telanjang ketika diperiksa (8 persen)
6. Menghindari pertanyaan pribadi dari dokter (7 persen)
7. Tak suka ruang periksa yang terlalu dingin (4 persen)
8. Alasan lainnya (11 persen)
PIPIT
Berita lainnya:
Strategi Negosiasi Gaji Saat Wawancara Kerja
Alasan Orang Kalap Belanja Saat Ramadan
4 Kebiasaan yang Bikin Dompet Anda Jebol
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
28 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya