TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang enggan makan cokelat karena khawatir menjadi gemuk atau berjerawat. Namun fakta sebenarnya justru sebaliknya, karena cokelat ternyata sangat baik buat tubuh, terutama kesehatan otak.
Para peneliti dari Universitas Syracuse, Amerika Serikat, menyelidiki dampak konsumsi cokelat terhadap 968 orang berusia antara 23 sampai 98 tahun tanpa mengubah pola makan harian mereka secara umum.
Hasilnya, mereka mendapatkan fakta bahwa rutin makan cokelat bisa meningkatkan kemampuan kognitif yang dibuktikan para peserta dalam sebuah tes yang melibatkan memori dan kemampuan abstrak.
"Kebiasaan makan cokelat berhubungan dengan performa kognitif, yang diukur dengan tes neuropsikologis. Konsumsi cokelat yang lebih rutin ternyata berdampak terhadap hasil tes yang lebih baik," ujar para peneliti tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 2012 tersebut, memakan sepotong kue cokelat saat sarapan justru bisa membantu seseorang menurunkan berat badan. Para peneliti dari Universitas Tel Aviv di Israel menyelidiki 163 peserta, dengan diet pria 1.600 kalori dan wanita 1.400. Separuh peserta diberi sarapan 300 kalori dan rendah karbohidrat, sedangkan separuh lagi sarapan 600 kalori termasuk sepotong kue cokelat.
Pada 16 pekan pertama, para peserta dari kedua kelompok itu kehilangan rata-rata 15 kilogram per orang. Namun berikutnya, para peserta yang sarapan 600 kalori termasuk cokelat kehilangan berat badan hingga rata-rata 18 kilogram lebih banyak dibanding yang tidak makan cokelat.
Para peneliti itu pun berpendapat bahwa bila kita ingin makan enak seperti cokelat, lebih baik dilakukan pada pagi hari karena sistem metabolisme sedang dalam tahap tertinggi dan kalori yang dikonsumsi akan terbakar sepanjang hari. Para peneliti itu juga percaya bahwa menyantap makanan tambahan pada pagi hari akan mencegah keinginan untuk ngemil di siang atau sore hari.
