Adeline Suwana, Cinta Alam karena Banjir  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 20 Mei 2016 18:08 WIB

Pegiat lingkungan, Adeline Suwana. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Menempuh studi di Universitas Harvard, Amerika Serikat, tidak menghentikan langkah Adeline Tiffanie Suwana untuk “mengabdi” kepada lingkungan. Justru perempuan kelahiran 26 Desember 1996 ini kian mantap untuk berbuat lebih untuk alam. Adeline mengambil studi ekonomi lingkungan dan kebijakan publik pada 2016. "Bagaimana mensosialisasi lingkungan ke masyarakat itu lewat kebijakan publik," kata dia ketika dihubungi Tempo.

Sementara itu, kuliahnya di Fakultas Ekonomi (Lingkungan) Universitas Indonesia ditinggalkan. “Tapi bulan depan saya pulang untuk skripsi,” kata peraih penghargaan “most potential student” dari fakultas pada 2014-2015 ini.

Soal prestasi, Adeline tak main-main. Diawali dengan penghargaan Tunas Lestari Kehati Award pada 2009, kemudian tingkat Internasional, seperti Young Eco Hero di San Francisco (2009), ASEAN Championship Biodiversity (2011, 2013), Diana Awards di London (2013), dan Hitachi Young Leaders Initiative 2015. Ia juga menjadi pembicara penting dan presentasi dalam berbagai acara PBB sejak 2009 di berbagai negara.

Berbagai prestasi yang ia raih berawal dari keprihatinannya pada banjir yang merendam Jakarta pada 2008. Ia kemudian mendirikan Sahabat Alam yang kini telah memiliki anggota sebanyak 30 ribu orang. “Saya masih berkoordinasi via WhatsApp Call,” kata Adeline lagi.

Hingga saat ini, sudah 150 kegiatan diadakan oleh Sahabat Alam. Kegiatan itu didasarkan pada empat proyek besar komunitas tersebut, yakni konsentrasi keanekaragaman hayati seperti penanaman hutan bakau dan terumbu karang.

Kedua, mengedukasi anak muda tentang bumi, seperti seminar pemanasan global dan langkah-langkah penghijauan yang sudah dilakukan di 35 sekolah sejak 2009. Ketiga, mengajak anak-anak untuk ekspedisi ke hutan dan alam, seperti ke Taman Nasional Indonesia dan gerakan memungut sampah di pantai-pantai. Dan terakhir, kegiatan pembangunan berkelanjutan: energi terbarukan.

Adeline berkeinginan untuk menerapkan energi terbarukan ini sekembalinya ke Tanah Air, tentunya setelah ia mendapatkan ilmu tersebut dari kampus Harvard yang sudah melakukan penelitian untuk mengurangi pemakaian energi hingga 30 persen. “Saya yakin bisa diterapkan.” ujarnya.

MARTHA WARTA




Berita lainnya:
Tip Menata Cermin di Rumah, Menurut Fengsui
7 Tipe Orang yang Paling Sering Digigit Nyamuk
Jangan Khawatir, Menelan Permen Karet Tidak Berbahaya

Berita terkait

KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung

3 hari lalu

KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung

KLHK saat ini memburu 58 buron tersangka pidana lingkungan hidup. Bentuk tim khusus bernama Satgasus Cakra.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

45 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

19 Maret 2024

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

15 Maret 2024

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya