TEMPO.CO, Jakarta - Kita mungkin pernah merasa tubuh baik-baik saja, padahal tidak. Saat kita merasakan sakit di dada dan sulit bernapas, itu salah satu tanda tubuh sedang tidak sehat dan tak boleh diabaikan. Bahkan sebaliknya segera hubungi dokter.
Penyakit tidak berkembang dalam sekejap. Penyakit adalah hasil dari kesalahan yang kita perbuat pada tubuh. Penyakit ringan seperti sakit kepala sekalipun bukan kebetulan. Salah satu cara untuk mengetahui apakah kita sedang sakit atau sehat dan mencegah segalanya lebih parah adalah dengan mengenali gejala-gejala yang kita rasakan. Apa saja itu?
Selalu merasa lapar dan lelah Perasaan ini bisa menjadi tanda-tanda awal serangan diabetes. Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang kemudian digunakan untuk menjadi tenaga. Bila tubuh tak bisa memproduksi insulin yang cukup, glukosa tak bisa terserap oleh sel-sel tubuh sehingga kita merasa tidak bertenaga sehingga terus measa lapar dan lelah.
Penglihatan buram Ini juga bisa menjadi salah satu tanda diabetes atau bisa juga akibat migrain atau stroke, begitu menurut MedicineNet. Mungkin juga itu merupakan tanda dari kurangnya kadar gula darah, tekanan darah tinggi, cedera kepala, atau bahkan tumor otak.
Sering buang air kecil Banyak orang yang sering buang air kecil berpikir itu hanyalah akibat minum kopi, teh, atau terlalu banyak minum air. Kalau Anda berpikir begitu, maka waspadalah! Kandung kemih yang terlalu overeaktif juga bisa mengindikasikan gejala diabetes atau kanker. Bisa juga menjadi sinyal dari infeksi ginjal atau adanya batu ginjal.
Bau napas tak enak Air liur berfungsi sebagai agen pembersih karena bisa mengusir bakteri jahat dari mulut. Ketika produksi air liur berkurang, yang bia juga disebabkan oleh dehidrasi, maka nafas pun akan berbau. Namun bisa jadi masalah lebih serius. Ada kemungkinan kita bermasalah dengan gigi atau sistem pencernaan.
Tak bisa tidur nyenyak Banyak orang yang sulit tidur karena masalah syaraf, seperti memikirkan pekerjaan atau hal-hal lain, atau kelelahan setelah beolahraga. Namun menurut American Psychiatric Association, bisa jadi sulit tidur berkaitan dengan masalah kejiwaan, seperti perubahan suasana hati, apati, atau gelisah.
