TEMPO.CO, Jakarta - Ingin tidur nyenyak pada malam hari? Sebuah data yang baru dirilis dan diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menyebutkan bahwa apa yang kita makan sebelum tidur bisa mempengaruhi kualitas tidur.
Penelitian soal tidur ini melibatkan 26 orang dewasa dengan pola tidur sehat selama lima malam. Para peserta mengkonsumsi makanan teratur selama empat hari pertama dan makan seenaknya pada dua hari berikutnya. Hasil yang ditemukan para peneliti, peserta yang mengkonsumsi makanan berserat dan mengandung lemak tak jenuh ternyata tidur lebih baik.
Menurut Marie-Pierre St-Onge, ketua peneliti dan asisten profesor di bagian kedokteran Institute of Human Nutrition at Columbia University Medical Center, penelitian timnya lebih berfokus pada nutrisi yang terkandung dan bukan jenis makanan.
"Kami meneliti asupan makanan mereka sebelum dan sesudah makan jadi kami bisa mengetahui dengan pasti dan menganalisis kandungan nutrisi yang ada di dalamnya. Kami menemukan fakta bahwa serat dan lemak tak jenuh yang paling berpengaruh pada kualitas tidur mereka," ujar St-Onge.
Meski penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh serat dan tidur nyenyak perlu lebih didalami, St-Onge melihat bahwa penelitian tersebut sudah menjadi indikasi yang bagus bagaimana diet bisa mempengaruhi kualitas tidur.
"Diet yang sehat baik untuk segala hal. Kita pasti selalu direkomendasikan makanan dengan lemak jenuh rendah dan makanan berserat tinggi untuk menghindari penyakit jantung dan risiko diabetes, dan ternyata bisa mengurangi risiko kualitas tidur yang buruk pula," tutur St-Onge.
Adapun menurut Cara Rosenbloom, seorang pakar diet dan salah satu penulis buku masakan Nourish, bahwa serat memiliki begitu banyak manfaat. "Serat juga bisa membantu mengontrol gula darah, kadar kolesterol, dan membuat kita merasa kenyang sehingga baik untuk mengontrol berat badan," katanya.
Untuk sumber serat yang baik, Rosenbloom menganjurkan kacang polong hitam atau putih, kacang panjang, biji chia, rasberi, alpukat, delima, dan pir.
PIPIT