Larang Anak Bicara dengan Orang Asing Kenapa Tak Cukup?

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Selasa, 3 Mei 2016 11:38 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kerap kita mendengar nasihat seorang ibu kepada anaknya untuk tidak berbicara dengan orang asing yang tak dikenal. Orang tua khawatir anaknya terbujuk dan menjadi korban penculikan.

Padahal faktanya, 90 persen penculikan terhadap anak justru dilakukan oleh orang di sekitarnya atau yang mereka kenal. Karenanya, tak cukup hanya mengajarkan anak kita untuk tak berbicara dengan orang asing saja, namun yang lebih penting adalah mengajarkan apa yang harus dilakukan anak kita jika bertemu orang yang beritikad tidak baik.


Baca juga:
Ahok Buka Rahasia Mundurnya Rustam Effendi, Ternyata...

PDIP Siapkan Risma Tantang Ahok, Ada yang Menghindar?

Bayangkanlah anak kita yang polos bermain di taman dan didekati oleh orang asing. Orang yang tak dikenalnya itu menanyakan sesuatu dengan ramah, bukan mengancam, karena kebanyakan orang asing tidak muncul dengan wajah menyeramkan. Padahal, yang kita gambarkan tentang orang asing adalah sesuatu yang menakutkan, sesuatu kejahatan yang akan berujung dengan penculikan. Sebagian besar anak-anak, menurut KidSafe, akan jadi bingung.

"Frase 'jangan berbicara dengan orang asing' itu sangat bias, karena bukan rencana aksi yang jelas yang Anda sampaikan pada mereka," kata lembaga nonprofit yang bergerak di bidang pencegahan insiden pada anak ini. Apalagi jika merujuk pada fakta pelaku kejahatan terhadap anak umumnya adalah orang yang mereka kenal.

Sebab itu, lembaga KidSafe menyarankan untuk mengubah bahasa kita saat menyampaikan peringatan kepada anak, tanpa perlu sang anak merasa ketakutan. Yang terpenting, mengajarkan kepada anak apa yang harus mereka lakukan.

"Ajarkan keterampilan keselamatan dengan menjelaskan tentang 'bagaimana jika'. Katakanlah kepada anak Anda: 'Bagaimana jika kamu didekati oleh orang asing, terutama jika diminta untuk membantunya, apa yang akan kamu lakukan?' Baru kemudian setelah mendengar jawabannya, Anda jelaskan sudut pandang Anda," tulis KidSafe.

KidSafe menyarankan untuk memberitahu pada anak bahwa tak seharusnya orang dewasa meminta bantuan kepada anak-anak. Jika perlu, mereka bisa bertanya atau meminta bantuan orang dewasa lainnya. Selain itu, KidSafe menganjurkan mengajarkan kepada anak tentang perlunya mencari orang dewasa yang dipercaya di sekitarnya untuk melaporkan apa yang terjadi. Jika mungkin, melaporkannya ke polisi.

KidSafe menyatakan seringkali sebagai orang tua kita mengajar dengan menyebarkan ketakutan. "Jangan bicara dengan orang asing, jangan memakai narkoba, jangan membuka pintu ketika di rumah sendirian. Padahal yang perlu kita ajarkan adalah keterampilan proaktif, keterampilan tentang bagaimana untuk bertindak yang benar," ujarnya.

Lembaga ini menyatakan anak-anak yang dibesarkan dengan keterampilan keselamatan diri memiliki tingkat kepercayaan diri dan tanggung jawab yang tinggi. Selain itu, juga mampu mengembangkan ketajaman intuisi pada usia yang lebih muda.

INDAH P | BABY CENTER

Berita lainnya:
Cara Mengajarkan Anak Berhitung
4 Kebutuhan Psikologis Anak Korban Perceraian
Deteksi Suasana Hati Anak Lewat Warna

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

11 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

33 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

49 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

57 hari lalu

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya