TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa aturan yang harus dipahami mengenai penampilan ke kantor karena Anda tentu ingin terlihat profesional. Meski begitu, masih banyak orang yang tak memperhatikan penampilan mereka saat ke kantor.
Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan wanita saat berpenampilan ke kantor.
Mengikuti tren Sebenarnya tidak masalah jika Anda selalu mengikuti tren terkini. Namun pilih tren yang sekiranya masih cocok dipakai ke kantor. Anda mungkin masih bisa mencoba tren blazer warna pastel, celana palazzo, atau rok model peplum. Adapun beberapa tren busana yang kurang cocok untuk ke kantor adalah busana model cut out, tren tabrak motif, atau rok supermini.
Tak sesuai budaya kantor Setiap kantor biasanya punya aturan cara berbusana sendiri. Di kantor bidang kreatif, misalnya, memperbolehkan karyawannya memakai celana jins, berbeda dengan kantor pada bidang perbankan yang mengharuskan Anda selalu rapi.
Sebaiknya Anda melihat sekeliling untuk bisa mengetahui aturan berbusana yang tepat di kantor tersebut. Namun sebisa mungkin pilihlah penampilan yang rapi dan profesional. Pakai jins pun bisa terlihat rapi jika Anda memadukannya dengan blazer dan sepatu tertutup.
Terlalu seksi Ada sebuah aturan tidak tertulis untuk tidak menggunakan busana yang terlalu seksi ke kantor. Busana seksi ini semisal rok mini, celana kulit, dress ketat, blus transparan, atau busana dengan potongan dada rendah.
Untuk rok mini, Anda bisa membuatnya tidak terkesan seksi dengan memakai stoking opaque warna hitam. Sedangkan untuk busana berpotongan dada rendah, bisa Anda hiasi dengan scarf atau aksesori kalung yang ditumpuk.
Ramai aksesori Sebaiknya jaga agar aksesori yang Anda pakai tidak terlalu ramai. Cara untuk menjaga penampilan tetap minimalis adalah memilih setidaknya dua aksesori yang menonjol, misalnya kalung dan gelang atau anting dan scarf. Hindari pemakaian kalung berukuran besar atau anting panjang karena tidak sesuai untuk ke kantor.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
42 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
