Cat Kuku Gel Lebih Indah dan Tahan Lama, tapi Ketahui Risiko Terlalu Sering Memakainya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 20 April 2023 12:00 WIB

Ilustrasi cat kuku. Foto: Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Cat kuku kini bisaa dipilih dalam berbagai warna dan bahan. Kini, banyak yang memilih manikur gel karena memberikan hasil akhir luar biasa tanpa kahwatir cepat terkelupas.

Namun, banyak yang ragu menggunakan cat kuku ini. Sebab, penggunaan cat kuku gel secara teratur dapat menyebabkan "kuku rapuh, terkelupas dan pecah-pecah" dan "meningkatkan risiko kanker kulit dan penuaan kulit dini pada tangan", menurut American Academy of Dermatology Association yang dikutp Indian Express, Rabu, 19 April 2023.

Selain itu, pengering cat kuku UV yang digunakan di salon dapat meningkatkan risiko terkena kanker dengan menyebabkan mutasi pada sel, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Communications.

Apa itu cat kuku gel?

Cat kuku gel terdiri dari kombinasi cat kuku dan gel. Kuteks ini disebut lebih tahan lama dan hanya dibisa dihapus menggunakan lampu UV atau LED. Tidak seperti cat kuku biasa yang biasanya bertahan selama seminggu atau kurang, cat kuku gel bisa bertahan hingga tiga minggu tanpa terkelupas atau memudar.

Deepa Krishnamurthy, konsultan dokter kulit di India mengatakan bahwa manikur gel dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh, serta mengelupas dan retak. "Selain itu, seringnya menggunakan manikur gel berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker kulit dan penuaan dini pada kulit tangan," dia menegaskan.

Advertising
Advertising

Kisalay Saurav Jha, konsultan dokter kulit dan ahli kosmetologi di India, menambahkan bahwa sediaan gel mengandung metakrilat dan benzoil peroksida sebagai bahan kimia. "Ini dapat menyebabkan alergi kulit, kepekaan, dan iritasi setelah aplikasi. Selain itu, paparan UV/LED dapat menyebabkan kulit terbakar, penyamakan dan penuaan dini pada kulit, dan dalam kasus yang jarang terjadi, kanker kulit," kata dia.

Tes tempel sebelum digunakan

Konsultan dokter kulit Sonali Kohli mengklaim bahwa cat kuku gel umumnya aman jika diaplikasikan dan dilepas dengan benar. Tapi, dia menyarankan uji tempel untuk memastikan bahwa tidak memiliki alergi.

“Jika memiliki kulit sensitif atau riwayat alergi, penting untuk menguji cat kuku gel sebelum mengaplikasikannya ke seluruh kuku. Ini dilakukan dengan mengoleskan sedikit pemoles ke area kecil kulit, seperti pergelangan tangan bagian dalam, dan menunggu setidaknya 24 jam untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi. Jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti kemerahan, gatal, atau bengkak, sebaiknya hindari penggunaan cat kuku gel dan konsultasikan dengan dokter kulit," kata Kohli.

Hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan manikur gel

Vandana Punjabi, konsultan senior dermatologi, membagikan tips yang perlu diperhatikan jika berencana melakukan manikur gel. Berikut tipsnya.

– Beri waktu istirahat pada kuku di antara pengaplikasian cat kuku gel agar tetap sehat dan kuat.
– Gunakan lapisan dasar dan lapisan atas berkualitas baik untuk melindungi kuku dan membuat cat kuku bertahan lebih lama.
– Patuhi waktu pengeringan yang disarankan untuk lampu UV dan pertimbangkan untuk menggunakan lampu LED, yang biasanya membutuhkan waktu lebih sedikit untuk menyembuhkan cat kuku.
– Jika melihat adanya tanda-tanda reaksi alergi, hentikan penggunaan cat kuku gel dan periksakan ke dokter kulit.

INDIAN EXPRESS

Pilihan Editor: Apakah Cat Kuku Bisa Kedaluwarsa? Inilah Cara Mengenalinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

8 Tips Merawat Kucing Anggora

19 hari lalu

8 Tips Merawat Kucing Anggora

Kucing anggora memerlukan perhatian khusus dalam hal perawatan bulu dan kebersihan.

Baca Selengkapnya

6 Cara Praktis untuk Mencegah Kuku Cantengan Seperti Dialami Nia Ramadhani

46 hari lalu

6 Cara Praktis untuk Mencegah Kuku Cantengan Seperti Dialami Nia Ramadhani

Nia Ramadhani cantengan hingga kuku jempol kaki kirinya harus diambil. Bagaimana mencegah agar tak fatal seperti itu?

Baca Selengkapnya

Tanda Umum Penyakit Hati yang Dapat Terlihat pada Kuku

26 Februari 2024

Tanda Umum Penyakit Hati yang Dapat Terlihat pada Kuku

Salah satu tanda umum yang lazim penderita penyakit hati adalah kelainan pada kuku.

Baca Selengkapnya

Tanda Kanker Kulit yang Tampak di Kuku

2 Januari 2024

Tanda Kanker Kulit yang Tampak di Kuku

Waspadai jika melihat bercak hitam di kuku. Dalam beberapa kasus, itu bisa jadi gejala melanoma subungual, jenis kanker kulit.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pedikur Medis dan Manfaatnya

30 November 2023

Mengenal Pedikur Medis dan Manfaatnya

Ini adalah pedikur kelas medis yang dilakukan dalam lingkungan medis yang steril oleh ahli penyakit kaki terlatih.

Baca Selengkapnya

Kasus Narkoba G-Dragon Masih Menunggu Hasil Pemeriksaan Kuku

21 November 2023

Kasus Narkoba G-Dragon Masih Menunggu Hasil Pemeriksaan Kuku

Tes narkoba pada sampel kuku G-Dragon dapat mendeteksi seseorang menggunakan narkoba 5 atau 6 bulan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Cara Tepat untuk Atasi Jamur Kuku dan Beberapa Cara untuk Mencegahnya

4 November 2023

Cara Tepat untuk Atasi Jamur Kuku dan Beberapa Cara untuk Mencegahnya

Sebagai upaya menghindari infeksi jamur kuku, Anda juga perlu tahu beberapa kebiasaan yang dapat mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Mengenali Kondisi Infeksi Jamur Kuku Kaki

30 Oktober 2023

Mengenali Kondisi Infeksi Jamur Kuku Kaki

Saat infeksi jamur berkembang kuku bisa berubah warna, rapuh, dan mengalami kerusakan

Baca Selengkapnya

Infeksi Jamur Kuku, Bagaimana Kiat Mengurangi Risikonya?

31 Juli 2023

Infeksi Jamur Kuku, Bagaimana Kiat Mengurangi Risikonya?

Jamur kuku bermula bintik putih atau kuning kecokelatan

Baca Selengkapnya

Hati-hati Kebiasaan Menggigit Kuku Bisa Terpapar Bakteri Berbahaya

31 Juli 2023

Hati-hati Kebiasaan Menggigit Kuku Bisa Terpapar Bakteri Berbahaya

Kebiasaan menggigit kuku selain dapat menyebabkan kerusakan gigi, juga bisa terpapar bakteri berbahaya.

Baca Selengkapnya