Tips Mempersiapkan Diri untuk Hamil Lagi setelah Keguguran

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 6 Februari 2023 22:14 WIB

Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy

TEMPO.CO, Jakarta - Satu pertanyaan yang sering muncul setelah seorang wanita mengalami keguguran adalah "Bisakah saya hamil lagi?" Keguguran sebenarnya hal yang biasa, namun banyak wanita yang pernah mengalaminya takut kehilangan masa depan. Keguguran tunggal tidak berarti bahwa seorang wanita tidak dapat hamil lagi.

Dalam sebuah wawancara, Arati Adhe Rojekar, konsultan ginekologi dan IVF di India, mengatakan bahwa pengulangan keguguran terjadi pada 20 persen kasus tetapi itu juga tidak selalu terlihat. Itu juga tergantung pada penyebab keguguran dan usia kehamilan. "Lima puluh persen keguguran yang terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan disebabkan oleh kelainan kromosom, dan ini kebanyakan tidak berulang. Tetapi jika ibu atau ayah menderita komorbiditas seperti diabetes hipertensi atau penyakit sistematik lainnya atau jika mereka membawa kelainan kromosom, maka ini bisa menjadi penyebab keguguran berulang," kata dia kepada Hindustan Times, Senin, 6 Februari 2023.

Jika keguguran terjadi lebih dini, wanita tersebut dapat hamil segera pada siklus berikutnya tetapi biasanya disarankan untuk menghindari hubungan seksual setidaknya selama dua bulan setelah keguguran. Jika lebih dari satu keguguran telah terjadi atau tidak dapat hamil pada siklus berikutnya maka perlu dievaluasi untuk profil hormonal, sonografi rahim, dan analisis kromosom. "Analisis air mani suami juga diperlukan. Anda pasti bisa hamil dengan saran dokter bahkan setelah keguguran. Bukti keguguran tidak pernah meniadakan kemungkinan kehamilan normal yang sehat di masa depan," kata dia.

Menurut Shilpi Sachdev, dokter obstetri dan ginekologi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk merencanakan kehamilan yang sehat. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan seorang wanita.

-Setelah keguguran, jangan buru-buru merencanakan kehamilan berikutnya. Menunggu satu siklus menstruasi hingga 3 bulan lebih disarankan.
-Menerapkan gaya hidup sehat dengan merawat diri secara fisik dan mental. Perubahan gaya hidup yang baik penting untuk memiliki kehamilan yang sehat. Lakukan diet seimbang yang mencakup sayuran berdaun, kacang-kacangan, buah-buahan, dan makanan kaya zat besi yang memasok nutrisi yang diperlukan tubuh.
-Selain itu, jika menderita diabetes, sangat disarankan untuk mengontrol kadar gula darah selama beberapa bulan dan memeriksanya sebelum mencoba hamil lagi karena diabetes juga dapat menyebabkan cacat lahir dan efek buruk lainnya, termasuk keguguran.

Advertising
Advertising

HINDUSTAN TIMES

Baca juga: Inilah Cara Mengatasi Gejolak Emosional Akibat Keguguran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

37 menit lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

22 jam lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

3 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

10 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

20 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

23 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

23 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

24 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

25 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya