5 Mitos tentang Gula yang Bisa Menggagalkan Penurunan Berat Badan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 25 Januari 2023 08:13 WIB

Ilustrasi gula pasir. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat ingin menurunkanberat badan adalah memperhatikan asupan gula. Ini tak selalu mudah karena ada banyak mitos tentang gula yang justru bisa menggagalkan tujuan itu.

Pakar nutrisi berbagi lima kesalahan tentang gula dan makanan manis

1. Hindari gula sepenuhnya

Menghindari permen sama sekali dapat membantu mengurangi asupan kalori dan menurunkan berat badan dalam jangka pendek. Tetapi pendekatan itu dapat menyebabkan perasaan kekurangan, dan pada akhirnya bisa menjadi bumerang.

"Anda mungkin akan memikirkan gula jauh lebih banyak daripada yang pernah dilakukan sebelumnya dan akhirnya memakannya secara berlebihan," kata Jamie Nadeau, pakar diet dan pendiri The Balanced Nutritionist kepada Livestrong.

Hal itu tidak hanya dapat menggagalkan kemajuan penurunan berat badan, tetapi juga dapat menyebabkan merasa bersalah dan berpikir untuk menyerah pada pola makan sehat.

Advertising
Advertising

Tidak apa-apa makan gula dan makanan manis, tapi konsumsi secukupnya saja. "Tidak ada yang menyangkal bahwa lebih sehat untuk lebih memperhatikan asupan gula, tetapi perlu ada keseimbangan," kata Nadeau.

2. Menghindari buah yang manis

Buah dan produk susu seperti susu dan yogurt tanpa pemanis mengandung gula alami (yaitu fruktosa dan laktosa). Tapi tidak perlu menghindari makanan ini, kata para ahli, karena dikemas dengan nutrisi yang baik.

"Susu mengandung protein dan kalsium, sedangkan sepotong buah mengandung vitamin, mineral, dan serat. Ini memberikan manfaat yang melebihi gula," kata Jacquelyn Bucci, ahli diet lainnya.

Ini berbeda dengan gula tambahan, seperti gula meja dalam cupcake atau minuman kopi manis, yang tidak menawarkan manfaat nutrisi apa pun.

Jadi, tidak perlu menggindari atau membatasi asupan buah saat mencoba mengurangi gula, menurut American Heart Association. "Rekomendasi untuk diet 2.000 kalori per hari adalah dua hingga tiga porsi buah dan tiga porsi produk susu [per hari]," kata Bucci.

Baca juga: Sama-sama Sebagai Pemanis, Simak Plus Minus Madu dan Gula

3. Madu dan sirup mapple lebih baik karena alami

Pemanis alami seperti madu, sirup maple, nektar agave, atau gula kelapa lebih sedikit diproses dibandingkan gula meja, tetapi itu tidak membuatnya lebih baik. Faktanya, semua pemanis ini mengandung jumlah kalori yang sama, dan tubuh memprosesnya dengan cara yang sama persis, menurut Mayo Clinic. Jadi, menambahkan gula kelapa dalam kopi terlalu banyak tetap mempersulit penurunan berat badan. Usahakan memperlakukan madu, sirup maple, dan pemanis alami lainnya persis seperti gula meja.

4. Ganti gula dengan pemanis rendah kalori

Pemanis rendah atau tanpa kalori seperti stevia, sukralosa, atau aspartam dapat membantu memangkas total asupan kalori, dan mendukung upaya penurunan berat badan. Tetapi manfaat jangka panjang tidak konklusif, kata Bucci, karena beberapa pemanis berpotensi memiliki efek negatif. Ada kemungkinan orang lebih ngidam banyak makanan manis, menurut Harvard Health Publishing. Dan kedua hal itu dapat memengaruhi berat badan secara negatif lama-kelamaan.

Tidak boleh mengandalkan pemanis rendah atau tanpa kalori untuk menurunkan berat badan. "Beberapa sumber nutrisi yang kredibel seperti Pedoman Diet untuk Orang Amerika, American Heart Association dan American Diabetes Association tidak merekomendasikan mangganti asupan kalori dari gula tambahan dengan pemanis non-nutrisi, melainkan memilih opsi yang lebih sehat secara keseluruhan," kata Bucci.

5. Mengabaikan gula dalam makanan manis

Donat atau sepotong kue mengandung banyak gula. Tetapi banyak makanan kemasan selain pencuci mulut (seperti sereal sarapan, yogurt rasa, bumbu dan bahkan roti) juga menambahkan gula, menurut Johns Hopkins Medicine. Ini berarti orang bisa mengonsumsi lebih banyak gula tambahan daripada yang dikira.

Jadi, selalu baca label fakta nutrisi untuk mengetahui berapa banyak gula tambahan yang terkandung dalam makanan. "Aturan praktis yang baik adalah semakin mendekati 0 persen dari nilai harian gula tambahan, lebih dari 5 persen gula tambahan tergolong tinggi," kata Bucci. "Perhatikan pilihan makanan secara umum dan pemilih makanan yang lebih alami atau non-olahan sebanyak mungkin untuk membantu mencegah kelebihan gula."

LIVESTRONG

Baca juga: Bolehkah Makan Buah Dalam Jumlah Banyak?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

23 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

6 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

7 hari lalu

Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

Tak hanya kerusakan gigi, berikut sederet bahaya konsumsi gula berlebih pada bayi setelah mendapat MPASI.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

8 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

11 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

12 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

14 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

15 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya