TEMPO.CO, Jakarta - Buah sangat bermanfaat untuk kesehatan. Penelitian menghubungkan konsumsi buah dengan segala hal yang menguntungkan, mulai dari pengurangan risiko penyakit kardiovaskular hingga penurunan BMI. Dalam panduan makan, buah terdiri hampir seperempat dari piring. Namun, bolehkah seseorang makan terlalu banyak buah?
Meskipun apel, beri, jeruk, dan buah-buahan lainnya memberikan hidrasi alami dan banyak nutrisi penting, jika makan begitu banyak sehingga mengecualikan kelompok makanan lain, akan banyak kerugian yang ditimbulkan.
"Terlalu banyak buah dapat menyebabkan Anda makan lebih sedikit dari makanan lain seperti lemak dan protein sehat," kata ahli gizi Amanda Lane seperti dikutip eatthis.com. Tanpa nutrisi penting ini, tubuh akan berisiko mengalami defisiensi yang berdampak buruk.
Percaya atau tidak, makan terlalu banyak buah bisa menjadi bumerang dan bertentangan dengan upaya kesehatan dan kebugaran, terutama jika tujuan utamanya menurunkan berat badan.
"Makan terlalu banyak buah sekaligus dapat meningkatkan gula darah membuat Anda ingin makan lebih banyak," kata Bonnie Newlin, ahli diet dari dari Crave Nourishment.
Bagi penderita pradiabetes atau diabetes, penting untuk memperhatikan asupan karbohidrat, yang banyak terkandung dalam buah-buahan. Menurut ahli gizi Erin Palinski-Wade, orang dengan kondisi ini memang perlu berhati-hati dengan makanan manis alami ini.
"Meskipun makan makanan yang kaya produk utuh telah terbukti mengurangi risiko diabetes tipe 2, sebagian besar buah mengandung sumber karbohidrat, jadi kuncinya adalah keseimbangan," kata Palinski-Wade. "Ukuran porsi buah perlu diperhatikan, juga buah apa yang disandingkan."
Untuk asupan buah bagi penderita diabetes atau pradiabetes, Palinski-Wade merekomendasikan untuk tetap mengonsumsi satu porsi buah per makanan atau kudapan, dan menggabungkannya dengan sumber protein, serat, atau lemak.
Baca juga: 3 Mitos Makan Buah dengan Kulitnya
Orang yang memiliki masalah pencernaan juga dianjurkan memperhatikan asupan buah. "Dengan kondisi GI, makanan dengan serat tinggi mungkin sulit untuk dicerna atau menyebabkan ketidaknyamanan GI seperti gas dan kembung," jelas Palinski-Wade. "Karena toleransi makanan dengan kondisi seperti IBS (irritable bowel syndrome) atau IBD (inflammatory bowel disease) sangat individual, yang terbaik adalah bekerja sama dengan profesional perawatan kesehatan untuk menentukan buah apa yang paling dapat ditoleransi dan jika ada batasan yang berlaku," tambahnya.
Buah mengandung banyak gula, tapi itu alami, tidak ditambahkan secara artifisial. Apakah itu berpengaruh bagi kesehatan? Menurut Newlin, jawabannya adalah ya.
Gula alami dalam buah vs gula buatan
"Tubuh merespons gula tambahan dengan gula alami secara berbeda," jelas Newlin. Gula alami yang ditemukan dalam buah dikirim ke aliran darah secara bertahap karena adanya nutrisi seperti serat dan polifenol. Tubuh harus memecah nutrisi ini, yang berarti gula diserap ke dalam tubuh lebih lambat, mengurangi lonjakan gula darah."
Palinski-Wade setuju bahwa vitamin, mineral, dan serat dalam buah membantu menyeimbangkan potensi kekurangan kandungan gulanya.
"Nutrisi bermanfaat yang terkandung dalam buah lebih besar daripada risiko terbatas mengonsumsi gula alami, dan tidak boleh dihindari," saran Palinski-Wade. “Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan yang mengandung buah utuh dapat meningkatkan berbagai manfaat kesehatan. Karena kebanyakan orang dewasa tidak memenuhi rekomendasi harian untuk konsumsi buah dan sayur, menambahkan lebih banyak buah ke dalam makanan bermanfaat bagi kebanyakan orang."
Jumlah buah yang harus dikonsumsi
Buah memang sehat untuk sehari-hari, tapi berubah menjadi fruitarian total bukanlah tujuannya. "Empat hingga lima porsi buah adalah tingkat atas yang dapat diterima," jelas Lane.
Lane menambahkan bahwa meskipun makan buah sebanyak ini tidak masalah, masing-masing orang juga harus ingat untuk berusaha tidak berlebihan dan variasi di piring makan. "Pastikan mengonsumsi sayuran non-tepung, kacang-kacangan, biji-bijian, dan protein nabati atau hewani dalam jumlah yang cukup, sebagai bagian dari diet seimbang," Lane menyarankan.
EATTHIS.COM
Baca juga: 10 Buah dan Sayuran yang Meningkatkan Pertumbuhan Rambut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.