3 Makanan Kaya Kolagen untuk Wanita di Atas 50, Bikin Kulit Terlihat Lebih Muda

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 20 Januari 2023 15:33 WIB

Ilustrasi wanita makan. Freepik.com/Senivpetro

TEMPO.CO, Jakarta - Kulit mengalami perubahan sepanjang hidup, dari jerawat selama pubertas hingga kekeringan hebat selama menopause. Cara terbaik untuk mengurangi dampaknya adalah melakukan perubahan dan menyesuaikan kebiasaan gaya hidup, diet, dan rutinitas perawatan kulit. Untuk wanita di atas 50 tahun, hal itu sering kali berarti memasukkan beberapa makanan baru yang kaya akan kolagen, vitamin, dan mineral ke dalam makanan makanan sehari-hari. Makanan ini dapat membantu meningkatkan kolagen dan elastin, dua komponen yang bermanfaat untuk membuat kulit tampak lebih muda seiring bertambahnya usia, serta melindungi tulang dan jantung.

Megan Wong, ahli diet terdaftar di AlgaeCal yang berspesialisasi dalam nutrisi komunitas dan makan untuk manajemen penyakit kronis, menyebut tiga makanan kaya kolagen yang akan bermanfaat bagi wanita di atas 50 tahun.

1. Sarden

Kulit dan tulang salmon, tuna, cod, tilapia, dll. adalah sumber kolagen yang paling kaya. Tapi tak semua orang mau memakannya. Itulah mengapa Wong mengatakan sarden, ikan yang makan utuh, adalah pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan asupan kolagen.

“Sarden adalah sumber kalsium, vitamin D, dan asam lemak omega-3 yang bagus, yang semuanya mendukung tulang yang lebih sehat,” kata Wong. “Dengan menopause yang menyebabkan keropos tulang dengan cepat, ‘sebanyak 10-20 persen dalam 5-6 tahun sekitar menopause’ (referensi studi), sangat penting bahwa wanita di atas 50 tahun tidak hanya fokus pada kulit yang sehat, tetapi juga tulang yang sehat.”

Baca juga: Tips Pilih Produk Kecantikan dengan Kolagen

2. Buncis

Tak ada kolagen vegetarian karena bahan ini hanya ditemukan pada sumber hewani. Namun, tubuh membuat persediaannya sendiri dan produksi kolagen bisa meningkat bila diberi nutrisi yang tepat. Menurut Wong, buncis adalah sumber yang bagus untuk dua nutrisi penambah kolagen: prolin dan seng. Prolin mendukung stabilitas kolagen sementara seng memperlambat pemecahan kolagen. Buncis juga melindungi dari risiko penyakit jantung dan osteoporosis, yang meningkat setelah usia 50 tahun, karena mengandung banyak potasium, serat, magnesium, dan kalsium.

3. Jelai atau barley

Advertising
Advertising

Sesekali, ganti nasi dengan sebagai alternatif yang sehat. “Jelai mengandung silika, mineral yang mengaktifkan enzim yang terlibat dalam produksi kolagen, dan tembaga, yang membantu membentuk struktur kolagen dan telah diteliti dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi kerutan,” kata Wong.

Barley juga kaya serat larut, jenis serat khusus yang membantu pengelolaan gula darah dan kolesterol.

Serum dan pelembap perawatan kulit memang bagus, tetapi makan makanan yang dikemas dengan makanan kaya kolagen adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan kulit dan kesehatan secara keseluruhan.

SHE FINDS

Baca juga: 3 Penyebab Kolagen Menurun Selain Faktor Usia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

7 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

8 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

23 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

39 hari lalu

Pemerintah Diminta Jaga Tulang Manusia di Rumoh Geudong Aceh, Diduga Terkait Pelanggaran HAM

Rumoh Geudong diyakini sebagai tempat terjadinya pelanggaran HAM berat saat Aceh menjadi daerah operasi militer

Baca Selengkapnya

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

50 hari lalu

Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

1 Maret 2024

Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma yang Sering Menyerang Remaja

Osteosarkoma terjadi di masa pertumbuhan dan rentan dialami laki-laki yang sedang puber. Penyakit itu disebabkan pertumbuhan tulang-tulang di lutut.

Baca Selengkapnya

5 Cara Meredakan Jari Tangan yang Sakit dan Susah Ditekuk

17 Februari 2024

5 Cara Meredakan Jari Tangan yang Sakit dan Susah Ditekuk

Trigger finger adalah kondisi saat jari tangan sakit dan susah ditekuk.

Baca Selengkapnya

Benarkah Burung Hantu Bisa Memutar Kepala 360 Derajat Penuh

26 Januari 2024

Benarkah Burung Hantu Bisa Memutar Kepala 360 Derajat Penuh

Berdasarkan analisis kerangka dan otot, burung hantu mampu memutar kelapanya 360 derajat

Baca Selengkapnya

Nyeri Lutut: Suara Retakan di Tulang Bisa Jadi Pertanda Buruk, Sebab...

21 Januari 2024

Nyeri Lutut: Suara Retakan di Tulang Bisa Jadi Pertanda Buruk, Sebab...

Sekelompok penyakit dapat menyebabkan nyeri lutut khususnya saat menaiki dan menuruni tangga.

Baca Selengkapnya

Bangun Tidur dengan Tanda Bantal di Wajah, Pakar Ungkap Masalahnya

16 Januari 2024

Bangun Tidur dengan Tanda Bantal di Wajah, Pakar Ungkap Masalahnya

Banyak orang bangun tidur dengan garis-garis di wajah bekas tanda bantal. Apakah tanda bantal ini masalah serius? Berikut penjelasan dermatolog.

Baca Selengkapnya