5 Alasan Mengapa Sebagian Perempuan Sulit Hamil Kedua

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 2 Januari 2023 09:16 WIB

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang tua ingin memiliki anak lebih dari satu. Tapi, entah mengapa mengusahakan hamil yang kedua terasa lebih sulit dibandingkan yang pertama. Salah satu alasannya adalah kesuburan perempuan menurun seiring dengan pertambahan usia, ini disebut juga dengan infertilitas sekunder, yakni ketika terjadi kesulitan untuk hamil setelah konsepsi, kehamilan, dan kelahiran alami yang berhasil sebelumnya.

Perawatan kesuburan dapat mengatasi infertilitas sekunder. Menurut sebuah studi baru-baru ini, infertilitas mempengaruhi lebih dari 12,5 persen pasangan yang mencoba untuk hamil, sementara infertilitas sekunder terhitung sekitar setengah dari semua kejadian.

Masalah dengan pasangan wanita atau pria dapat menyebabkan infertilitas sekunder. Sekitar 33 persen dari semua kasus gangguan kesuburan ini disebabkan oleh masalah pada pasangan wanita sedangkan 33 persen berikutnya disebabkan oleh masalah pada pasangan pria. Sisanya 33 persen dari keseluruhan kasus infertilitas merupakan gabungan dari kekhawatiran yang terkait dengan pasangan pria dan wanita.

Inilah alasan seorang wanita sulit untuk hamil kedua.

1. Sel telur berkurang

Aneesha Grover, dokter spesialis kandungan dan kebindanan konsultan infertilitas mengatakan bahwa wanita melepaskan satu sel telur selama setiap siklus menstruasi. Ketika tambah tua, wanita akan menghasilkan sel telur yang lebih sedikit dan kualitasnya lebih rendah, sehingga mengurangi kemungkinan untuk hamil secara alami.

Advertising
Advertising

"Secara umum, puncak kesuburan seorang wanita di usia pertengahan hingga akhir dua puluhan, setelah itu secara bertahap menurun hingga usia 35 tahun, setelah itu terjadi penurunan tajam," kata dia, dilansir dari Times of India, Ahad, 1 Januari 2023.

Namun, setiap wanita itu unik, dan kemerosotan sel telur itu bisa terjadi cepat atau lambat. Karena kesuburan turun seiring bertambahnya usia, sering kali wanita yang tidak mengalami kesulitan untuk mengandung anak pertama akan berjuang dengan pembuahan ketika mereka lebih tua dan kurang subur untuk kedua kalinya.

Saluran tuba yang rusak atau tersumbat juga dapat mencegah sel telur mencapai ovarium.

2. Rahim

Ketidaksuburan juga dapat disebabkan oleh masalah rahim, seperti adenomiosis yang disebabkan oleh pembesaran jaringan di dalam dinding rahim, atau jaringan parut dari operasi caesar atau fibroid yang menyebabkan peradangan atau penyumbatan sehingga lebih sulit untuk hamil.

Endometriosis adalah penyebab infertilitas yang sangat umum pada wanita yang disebabkan oleh pembesaran jaringan. Ini adalah kondisi di mana jaringan dari rahim tumbuh di area lain, seperti ovarium dan daerah panggul lainnya.

Baca juga: 5 Penyebab Masalah Kesuburan Perempuan, dari Stres Hingga Berat Badan

3. PCOS

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi hormonal yang menyebabkan wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur atau panjang. orang yang mengalami PCOS mungkin memiliki kadar androgen (hormon pria) yang tinggi. Akumulasi kecil cairan di sekitar ovarium sering terjadi pada pasien PCOS, mencegah pelepasan sel telur.

Selain itu, peningkatan BMI dan/atau beberapa obat dapat menyebabkan kerusakan ovarium, yang dapat mengganggu kesuburan.

4. Masalah sperma

"Jumlah sperma yang rendah, Azoospermia dan kelainan sperma lainnya dapat mencegah sperma mencapai sel telur dan membuahinya," kata Dr. Grover.

Ada juga kemungkinan varikokel sebagai varises di skrotum. Ini dapat menyebabkan suhu di testis naik di atas tingkat normal, yang berdampak pada produksi sperma.

5. Antibodi anti-sperma

Beberapa pria dan wanita memiliki antibodi antisperma, yang membuat sulit hamil. Namun, sangat mungkin untuk hamil kedua kalinya dengan prosedur yang benar dan bimbingan serta bantuan dari dokter kesuburan. Dengan perubahan gaya hidup tertentu dan pengobatan membantu meningkatkan kesuburan pada pria dan wanita.

Untuk mengetahui penyebab pastinya, salah satu langkah pertama adalah melakukan tes kesuburan sehingga dapat melakukan pengobatan yang tepat. Ada berbagai pilihan pengobatan seperti Inseminasi Intrauterin (IUI) di mana sperma ditempatkan ke dalam rahim wanita pada saat ovulasi dan Fertilisasi In Vitro (IVF) yang melibatkan pembuahan sperma dan sel telur di luar tubuh wanita dan kemudian memasukkan embrio yang dihasilkan kembali ke rahimnya dengan harapan implantasi. Perawatan untuk hamil ini dipilih berdasarkan karakteristik reproduksi wanita.

Baca juga: Diet Mediterania Dapat Meningkatkan Peluang Hamil Menurut Studi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

17 jam lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

3 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

8 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

10 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

11 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

20 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

23 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

23 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

24 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

25 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya