3 Tips untuk Orang tua yang Memiliki Anak Sensitif

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 19 Desember 2022 10:38 WIB

Ilustrasi anak bersedih. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar anak prasekolah sensitif dan cenderung sering menangis. Tetapi ada saatnya ketika Anda menyadari bahwa anak Anda termasuk anak sensitif, mungkin terlalu sering dan selalu menangis, terutama jika dibandingkan dengan anak lain seusianya. Namun, ada beberapa petunjuk yang sehat unntuk mengajari anak Anda menangani emosi mereka.

Para ahli berpendapat bahwa anak-anak yang sangat sensitif cenderung lebih penyayang, lembut, dan kreatif. Menurut psikolog Elaine Aron, oang yang sangat sensitif atau highly sensitive person (HSP) memiliki sifat kepribadian yang dikenal sebagai sensitivitas pemrosesan sensorik atau sensory processing sensitivity (SPS). Sebanyak 20 pesen dari populasi terdiri dari orang yang sangat sensitif. Orang-orang ini cenderung memproses rangsangan eksternal dan internal lebih dalam daripada populasi umum.

Menurut tes anak yang sangat sensitif dari Dr. Aron, ada beberapa indikator bahwa anak Anda mungkin termasuk anak sensitif. Beberapa tandanya termasuk anak mudah terkejut, tidak suka kejutan, mengeluh pakaian gatal atau label yang bergesekan dengan kulitnya, sensitif terhadap bau yang tidak biasa, mengajukan banyak pertanyaan, tidak mudah beradaptasi dengan perubahan besar, dan melakukan yang terbaik ketika orang asing tidak hadir.

Dengan mengenali tanda-tanda tersebut tepat waktu akan memungkinkan Anda mengajari anak beberapa strategi mengatasi masalah untuk membuat hidup mereka lebih mudah berikut ini, seperti dilansir dari laman Times of India.

3 tips untuk orang tua yang memiliki anak sensitif

1. Membiarkan anak memecahkan masalah sendiri

Advertising
Advertising

Beberapa orang tua menyarankan untuk menghindari dorongan untuk menyuruh mereka berhenti menangis. Ini mungkin hanya akan memicu anak menangis, Beri mereka waktu dan ruang untuk menenangkan diri.

Membantu anak Anda tidak selalu berarti menyelesaikan masalah mereka untuk mereka. Jika Anda segera bertindak untuk menyelamatkan mereka dari keadaan pribadi yang tidak menyenangkan, mereka mungkin tidak akan pernah menemukan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan sendiri masalah kecil dan besar.

2. Mengalihkan perhatian anak dengan aktivitas yang menyenangkan

Seorang anak prasekolah yang menangis sepanjang waktu mungkin tidak memiliki akar stres yang mendalam yang membutuhkan penanganan langsung setiap kali mereka menangis. Jika mereka marah pada hal-hal random, alihkan fokus mereka, dan pada dasarnya pikiran mereka, ke aktivitas lain. Salah satu alat yang ampuh adalah meminta mereka menghitung sampai 10 dengan suara keras, menurut psikolog. Karena anak-anak prasekolah masih membutuhkan konsentrasi untuk berhitung, mereka mungkin akan melupakan apa pun yang mengganggu mereka, pada saat mereka selesai berhitung.

3. Ajari anak untuk mengelola emosinya yang meluap-luap

Jika Anda menginginkan perbaikan yang lebih baik, ajari anak Anda cara memperbaiki diri sendiri saat merasa sedih. Idenya bukan untuk membuat mereka kurang sensitif atau mengubah kepribadian mereka, tetapi hanya untuk membantu anak bisa membantu dirinya sendiri ketika mereka merasa kewalahan. Ajari anak untuk mengidentifikasi apa yang membuat mereka sedih dan bagaimana mereka dapat membuat diri mereka merasa lebih baik dengan cara yang sehat. Segera, mereka mungkin belajar mengelola perasaan mereka sendiri, tanpa berantakan sampai Anda membantu mereka.

Baca juga: Dampak Positif Anak Sensitif

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

18 jam lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

2 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

3 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

8 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

8 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

8 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

9 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

9 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya