6 Masalah Kulit Ini Bakal Muncul saat Kurang Tidur

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 28 November 2022 15:00 WIB

Ilustrasi wanita kurang tidur. Freepik.com/Benzoix

TEMPO.CO, Jakarta - Hormon berdampak langsung pada kulit, tetapi tak banyak yang tahu bahwa kulit juga berhubungan dengan stres dan tidur. Banyak penelitian menunjukkan hubungan antara kurang tidur dan lonjakan kadar kortisol, hormon stres utama tubuh.

Dokter kulit bersertifikat Whitney Bowe mengungkap semua masalah kulit yang terkait dengan kurang tidur, seperti dilansir dari Mind Body Green, Minggu, 27 November 2022.

1. Menurunkan produksi kolagen dan asam hialuronat

Bowe mengatakan bahwa stres kronis dan kurang tidur dapat menyebabkan penurunan produksi kolagen dan asam hialuronat. "Itu jelas dapat menyebabkan perubahan terkait usia pada kulit dari waktu ke waktu," kata dia dalam unggahan video di TikTok beberapa waktu lalu.

Penuaan kulit secara langsung berkaitan dengan kurangnya produksi kolagen, di antara faktor-faktor lain seperti paparan sinar UV.

Asam hialuronat adalah molekul kunci yang berfungsi menjaga kulit tetap terhidrasi secara alami, jadi kekurangan asam ini dapat menyebabkan kulit kering.

2. Mengurangi produksi ceramides kulit

Kurang tidur dan stres kronis juga dapat menyebabkan penurunan produksi ceramide, kata Bowe. "Kita tahu bahwa ceramide sangat penting untuk penghalang kulit yang sehat, menjebak dan menahan kelembapan di kulit," lanjutnya.

Advertising
Advertising

"Jadi, jika kulit benar-benar kering dan tak tahu penyebabnya, padahal sudah memakai banyak pelembap dan meminum bayak air, maka itu mungkin karena stres," kata Bowe.

Ceramide adalah lipid yang ditemukan secara alami di kulit, yang membantu menjaga kulit terhidrasi dan berfungsi seperti lem yang menyatukan kulit. Iulah sebabnya mereka sangat penting. Produksi ceramide internal juga menurun seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan kulit tambah kering.

3. Meningkatkan produksi sebum

Karena lonjakan kortisol, stres dan kurang tidur sebenarnya dapat meningkatkan produksi sebum di kulit. "Ketika zat lengket dan berminyak ini diproduksi secara berlebihan, itu dapat memicu jerawat pada sebagian orang," kata Bowe.

Jadi, jika mengalami jerawat hanya sesekali, maka itu mungkin terkait dengan stres dan kurang tidur.

4. Peradangan kulit

"(Kurang tidur dan stres) mengalihkan sel-sel kekebalan dari aliran darah ke kulit," kata Bowe. Ini dapat merangsang peradangan pada kulit, yang dapat menyebabkan penuaan kulit lebih dini, serta meningkatkan jerawat dan bahkan memperburuk kondisi kulit seperti eksim dan rosacea.

5. Memperlambat penyembuhan luka

Saat stres atau kurang tidur, itu sebenarnya bisa memperlambat penyembuhan luka, kata Bowe. "Jadi jika ada luka atau goresan, itu bisa lebih lama untuk sembuh setelah itu terjadi," lanjutnya. Jadi, jika baru saja menjalani prosedur yang memerlukan timeout (seperti microneedling profesional), cobalah memprioritaskan tidur dan meminimalkan stres untuk memastikan kulit sembuh secepatnya.

6. Membuat gatal

Stres dan kurang tidur dapat merangsang pelepasan histamin, ujar Bowe. Jadi, jika merasa gatal saat stres atau di malam hari sebelum tidur, itu bisa jadi karena stres.

Seperti yang diketahui, stres dan kurang tidur dapat memengaruhi kulit dengan berbagai cara. Jadi bagaimana sebaiknya? Prioritaskan tidur malam saat bisa dan minimalkan stres dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Efek Kurang Tidur pada Kesuburan Wanita

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

2 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

3 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

3 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

10 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

12 hari lalu

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

13 hari lalu

Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.

Baca Selengkapnya

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

27 hari lalu

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

32 hari lalu

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.

Baca Selengkapnya

Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

33 hari lalu

Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

Dokter kulit jerawat hingga bibir kering adalah masalah kulit yang sering terjadi saat berpuasa di tengah cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

35 hari lalu

Penelitian Menyebut Melajang dan Tak Bersosialisasi Berisiko Kematian Dini

Penelitian menemukan orang yang melajang atau tak punya pasangan lebih tua secara biologis dan kemungkinan kematian karena berbagai penyebab.

Baca Selengkapnya