Menurut Studi, Kafein selama Hamil Mempengaruhi Tinggi Badan Anak
Reporter
Antara
Editor
Mila Novita
Minggu, 20 November 2022 12:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wanita hamil dianjurkan tidak mengonsumsi kopi dan makanan atau minuman yang mengandung banyak kafein. Menurut studi, mengonsumsi kafein saat hamil dikaitkan dengan tingkat kelahiran yang lebih rendah.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open, ditemukan bahwa anak-anak yang terpapar kafein di dalam kandungan cenderung lebih pendek daripada teman sebayanya yang tidak terpapar kafein.
Menurut Medical Daily beberapa waktu lalu, para peneliti menganalisis dua studi sebelumnya yang melibatkan 2.400 wanita hamil untuk melihat kemungkinan dampak konsumsi kafein pada pertumbuhan anak.
Mereka menemukan anak-anak yang lahir dari wanita dengan kafein dan paraxanthine sedikit lebih pendek daripada rekan-rekan mereka yang ibunya tidak mengonsumsi kafein. Paraxanthine adalah produk pemecahan kafein, kata National Institutes of Health (NIH).
Kesenjangan tinggi bahkan meningkat dari usia empat tahun menjadi usia delapan tahun. Hubungan kafein dengan tinggi badan anak diamati bahkan pada ibu dengan konsumsi 200 miligram (mg) per hari.
Konsumsi kurang dari 200 mg setara dengan jumlah kafein dalam satu cangkir kopi 12 ons, catat The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Secangkir kopi instan mengandung sekitar 100 mg kafein, sedangkan secangkir kopi yang disaring mengandung 140 mg, menurut Cleveland Clinic. Kafein tidak hanya terkandung dalam kopi. Beberapa makanan dan minuman seperti cokelat, teh, dan soda juga mengandung kafein.
Para peneliti mengklarifikasi perbedaan ketinggian yang mereka temukan ini kecil, sehingga masih harus dilihat apakah itu berdampak pada kesehatan anak, atau apakah itu berlanjut hingga dewasa.
"Untuk lebih jelasnya, ini bukan perbedaan besar dalam tinggi badan, tetapi ada perbedaan kecil dalam tinggi badan di antara anak-anak dari orang yang mengonsumsi kafein selama kehamilan," kata salah satu pemimpin penelitian, Jessica Gleason dari NIH.
Gleason mengklarifikasi bahwa keluarga tidak perlu panik atas hasil tersebut. Sebab ini masih penelitian awal, perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah perbedaan ini berdampak pada kesehatan anak.
"Perempuan hamil harus mendiskusikan konsumsi kafein dengan dokter mereka," kata pemimpin studi lainnya, Katherine Grantz.
ANTARA
Baca juga: 6 Kebiasaan Buruk Minum Kopi yang Mempercepat Penuaan Menurut Ahli Diet
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.