Kanker Kulit Melanoma Awalnya Menyerupai Tahi Lalat, Ketahui Bedanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 18 November 2022 21:29 WIB

Ilustrasi tahi lalat. Onlinenews.com.pk

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya. Itu sebabnya, orang sering tidak memperhatikannya ketika tumbuh di badan. Padahal, kadang kala kanker kulit melanoma pertama kali muncul menyerupai tahi lalat.

Meski bentuknya mirip, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Cabang Jakarta, Danang Triwahyudi, ada perbedaan yang nyata antara gejala kanker dan tahi lalat biasa.

“Sesuatu yang normal itu biasanya bentuknya bagus, simetris, kemudian warnanya satu, dan tidak ada luka,” kata dia dalam konferensi pers Edukasi Media tentang Dampak Sinar UV terhadap Kesehatan Kulit dan peluncuran ulang produk Vaseline UV Extra Brightening dengan inovasi teknologi GlutaGlow di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa, 15 November 2022.

Jika ada kelainan menyerupai tahi lalat yang tidak sesuai dengan ciri-ciri tersebut, ada baiknya waspada. Apalagi jika tanda itu baru muncul di saat usia dewasa.

Dokter Danang mengatakan bahwa ada panduan ABCDE untuk memeriksakan diri sendiri menggunakan mata dan cermin. A untuk asimetri atau bentuknya tidak teratur, B untuk border atau batas yang tidak jelas, C untuk color atau warna yang lebih dari dua atau tiga, D untuk diameter atau ukuran, dan E untuk evolusi atau perubahan bentuk, warna, dan ukuran.

Di antara jenis kanker kulit, melanoma dianggap yang paling ganas. Namun sebenarnya kanker ini bisa sembuh sempurna jika mendapatkan pengobatan sejak stadium dini karena belum menyebar ke area tubuh lain.

“Begitu sudah masuk lebih dalam melalui pembuluh darah, (kanker) bisa menyebar ke tempat lain kemudian prognsisnya menjadi lebih jelek,” ujar Danang. Itu sebabnya, dia menyarankan pemeriksaan atau skrining setahun sekali.

Kanker kulit muncul ketika terjadi mutasi atau perubahan genetik pada sel kulit. Diduga, penyebab utama perubahan genetik tersebut adalah paparan sinar matahari berlebihan.

Menurut Danang, meski terkena paparan sinar matahari cukup tinggi, orang Indonesia yang berkulit gelap memiliki cukup melanin untuk melindingi kulit. Tapi kasus kanker kulit akhir-akhir ini meningkat.

“Allah sudah memberikan melanin yang cukup untuk melindungi dari sinar matahari, tapi entah kenapa sekarang ternyata meningkat. Barangkali ozone-nya bolong sehingga sinar matahari langsung masuk,” kata dia.

Kasus kanker kulit tertinggi di dunia ada di Australia yang memiliki sinar matahari cukup tinggi. “Mungkin karena orang Australia asli aborigin, bukan orang kulit putih,” kata dia.

Baca juga: Inilah Gejala Tumor Kulit Seperti yang Dialami Khloe Kardashian

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

7 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

14 hari lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

15 hari lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

15 hari lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

58 hari lalu

Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

1 Maret 2024

Kekurangan Vitamin D Bisa Terlihat dari Kondisi Mulut, Ini Penjelasannya

Tubuh dapat memberikan tanda-tanda kekurangan vitamin D, salah satunya bisa terlihat di mulut.

Baca Selengkapnya

Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

29 Februari 2024

Alasan Tak Boleh Langsung Cuci Muka setelah Wajah Terkena Sinar Matahari

Jangan langsung cuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari. Dermatolog sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Biasakan Anak Gunakan Sunscreen Sejak Dini

22 Februari 2024

Pentingnya Biasakan Anak Gunakan Sunscreen Sejak Dini

Kulit anak dan remaja lebih sensitif dan rentan kerusakan akibat sinar Ultraviolet (UV). Ajak anak biasakan menggunakan sunscreen.

Baca Selengkapnya

8 Hal Pengobatan Kanker Kulit

24 Januari 2024

8 Hal Pengobatan Kanker Kulit

Kanker kulit biasanya muncul pada kulit yang terekspos sinar matahari. Seperti kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher, lengan, dan tangan.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Faktor Risiko Kanker Kulit Seperti yang Diderita Sarah Ferguson

24 Januari 2024

Gejala dan Faktor Risiko Kanker Kulit Seperti yang Diderita Sarah Ferguson

Kanker kulit tumbuh di jaringan kulit, ditandai dengan perubahan pada kulit. Seperti muncul benjolan, bercak, atau tahi lalat dengan bentuk dan ukuran tak normal.

Baca Selengkapnya