Kebiasaan yang Sering Menunda Tidur dapat Memperburuk Kecemasan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 5 November 2022 20:00 WIB

Ilustrasi wanita santai di tempat tidur. Freepik.com/Wayhomestudio

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda menemukan diri Anda menunda-nunda tidur, Anda tidak akan sendirian, tetapi menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychology, penundaan waktu tidur dapat memiliki beberapa efek yang tidak diinginkan.

Sebelum masuk ke penelitian, jika Anda belum pernah mendengar tentang bedtime procrastination atau penundaan waktu tidur, itu adalah saat seseorang memilih untuk menunda tidur agar memiliki lebih banyak waktu di malam hari. Sebagai psikiater integratif dan spesialis tidur Nishi Bhopal, itu biasanya terjadi ketika orang tidak merasa mereka punya cukup waktu di siang hari. "Jam-jam malam yang tenang itu berharga dan seringkali satu-satunya waktu yang kita miliki," tambahnya.

Dan menurut pakar tidur, Shelby Harris, orang-orang yang paling mungkin terlibat dalam penundaan waktu tidur adalah mereka yang merasa tidak punya waktu untuk diri sendiri, tidak punya waktu untuk dekompresi, atau terlalu stres.

"Orang tua sering melakukan ini, saat mereka bekerja dan merawat anak-anak mereka dan, begitu anak-anak tidur, mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan hal-hal seperti menonton TV, membaca, atau melakukan apa pun yang tidak pernah mereka rasakan. waktu untuk melakukannya," jelasnya.

Untuk penelitian ini, para peneliti ingin mengetahui apakah faktor-faktor seperti total waktu tidur dan penundaan waktu tidur memiliki hubungan dengan kecemasan dan/atau masalah tidur. Peneliti menguji lebih dari 300 peserta (dengan usia rata-rata 33 tahun) menyelesaikan kuesioner tentang kesehatan psikologis mereka, serta perilaku tidur, selama dua minggu.

Advertising
Advertising

Dan tentu saja, penundaan waktu tidur dikaitkan dengan hasil tidur yang lebih buruk, serta masalah kesehatan mental. Yaitu, pasien yang dilaporkan lebih cemas cenderung terlibat dalam penundaan waktu tidur lebih sering, kurang tidur, dan mengalami lebih banyak kesulitan tidur daripada peserta yang kurang cemas. Dan sejauh mengapa orang menunda waktu tidur, jawabannya agak tidak jelas, catat para peneliti. Namun yang jelas, kecemasan, penundaan waktu tidur, dan tantangan tidur tampaknya berjalan seiring.

Kadang-kadang kita semua menunda tidur untuk "me-time" ekstra, tetapi jika Anda terus-menerus tidur lebih lambat dari yang Anda inginkan, itu bisa memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan mental Anda. Kabar baiknya, menunda-nunda waktu tidur adalah kebiasaan yang bisa dihilangkan. Meluangkan waktu untuk diri sendiri di siang hari dan mencoba yang terbaik untuk mengelola stres dapat meredakan keinginan untuk mencuri kembali waktu Anda seharusnya tidur.

MIND BODY GREEN

Baca juga: Menurut Studi Wanita Kurang Tidur Motivasi di Tempat Kerja Menurun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

9 jam lalu

2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

Pramugari berbagi tips tentang perjalanan, salah satunya hal yang tidak boleh dilakukan di pesawat

Baca Selengkapnya

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

15 jam lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

15 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca Selengkapnya

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

2 hari lalu

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

3 hari lalu

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

3 hari lalu

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

4 hari lalu

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

Pola makan seimbang secara keseluruhan yang mengandung banyak makanan padat nutrisi baik untuk kesehatan mental dan suasana hati.

Baca Selengkapnya