7 Pertanyaan untuk Anggota Keluarga Tersayang Sebelum Berpulang

Reporter

magang_merdeka

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 18 September 2022 20:00 WIB

Anggota pertama dari masyarakat memberikan penghormatan di sekitar peti mati Ratu Elizabeth II ketika sesi melayat dimulai di Westminster Hall, London, Rabu, 14 September 2022. Mendiang Ratu akan disemayamkan menjelang pemakamannya pada hari Senin. Yui Mok/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Berita tentang kematian Ratu Elizabeth II belakangan ini menyita banyak perhatian publik. Tak heran jika banyak orang merasa terpengaruh oleh berita ini dan banyak yang merasa terhubung dengan perasaan berduka. Selain itu, keluarga kerajaan Inggris telah menjadi berita utama selama beberapa dekade tentang hubungan keluarga mereka yang kompleks dan kokoh.

Gagasan tentang kematian sering menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa hidup ini singkat. Diiringi dengan merasa pentingnya untuk menebus kesalahan serta menjalin hubungan yang baik selagi masih mampu untuk melakukannya, para ahli mengatakan masuk akal untuk berbicara dengan orang yang dicintai dan mengajukan pertanyaan tertentu sebelum mereka meninggal.

Berikut ini, konselor kesedihan dan psikolog berbagi masalah utama sering menjadi penyesalan , serta pertanyaan untuk diajukan kepada orang yang dicintai sebelum mereka meninggal.

1. Bagaimana cara menghargai mereka

“Penyesalan terbesar yang saya dengar dari kebanyakan orang setelah kematian orang yang dicintai adalah ingin mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya tentang orang itu,” ucap konselor kesedihan, Jennifer Kowalski. "Mereka bertanya-tanya apakah mereka benar-benar tahu betapa mereka dicintai."

2. Mengetahui apa keinginan terakhir mereka

Keinginan seperti itu dapat muncul dalam banyak bentuk, seperti perencanaan logis setelah kematian mereka, atau bagaimana menentukan mereka ingin terus membuka jalan hidup keluarga yang masih hidup ke depannya. Kowalski mengatakan, sangat bijaksana untuk mengetahui cara penguburan seperti apa yang mereka inginkan, serta mungkin juga tentang bagaimana pembagian warisan yang ada nantinya. Adapun keinginan hubungan mereka, mereka mungkin menginginkan anggota keluarga lebih perhatian kepada orang lain, mengandalkan orang lain yang dicintai, atau meneruskan warisan mereka dengan cara tertentu.

3. Memaafkan mereka

Advertising
Advertising

Saat Anda terlibat dalam hubungan yang pernah mengalami patah hati atau sakit hati, menawarkan dan benar-benar memaafkan dapat membantu. “Mereka mungkin tidak menanyakan hal itu, tetapi mereka mungkin bertanya-tanya,” kata psikolog Janette Rodriguez. "Baik Anda dan mereka mungkin akan menemukan titik nyaman."

Bagaimana jika Anda tidak dapat memaafkan? Jika demikian, "Apakah Anda tahu keinginan atau kata-kata apa ingin anda sampaikan untuknya?" saran Dr. Rodriguez. Mengenali hubungan yang penuh gejolak serta berterima kasih kepada mereka karena memberi mereka kesempatan untuk tumbuh.

4. Diskusikan masalah keuangan mereka

Sangat penting untuk membahas bagaimana keuangan mereka karena hal ini dapat mempengaruhi keluarga yang ditinggalkan. Kowalski menyarankan untuk membahas tentang utang, informasi yang masuk ke rekening yang berbeda, dan yang lainnya.

Ini juga merupakan ide yang baik untuk mengingat siapa yang dapat menanganinya dengan baik. "Buat surat wasiat dan tunjuk seseorang sebagai eksekutor sehingga keluarga bisa berduka atas kehilangannya daripada khawatir yang tidak perlu," kata Kowalski.

5. Ciptakan momen bahagia

Temukan kegembiraan dan lihat kembali kenangan positif terlepas dari hubungan dengan mereka, bahkan jika tahu waktu dengan orang yang dicintai terbatas. "Pikirkan saat-saat indah, ”kata Kowalski. Kapan Anda bersenang-senang? Kapan Anda merasa paling dicintai? Bagaimana mereka mengubah hidup Anda?”

"Biarkan mereka tahu mereka tidak akan dilupakan," tambah Dr. Rodriguez. "Manusia ingin tahu mereka akan dikenang."

6. Ajukan pertanyaan

Tanyakan apa pun yang terlintas dalam pikiran, terutama apa yang membuat terpikirkan, kata Kowalski. Beberapa contoh yang dia berikan adalah menanyakan apakah mereka bangga dengan bagaimana, mengapa, dan apakah mereka telah mencapai semua yang ingin mereka capai dalam hidup.

7. Kenyamanan tentang rasa kehilangan

Anda mungkin tidak ingin membiarkan orang itu pergi. Ini sah dan dapat dimengerti, tetapi Dr. Rodriguez menyarankan untuk memikirkannya juga. "Beri mereka izin untuk melewatinya, terutama jika Anda tahu mereka mungkin membutuhkannya," katanya. Beri tahu mereka bagaimana itu akan membantu mereka melewatinya dan bahwa mereka akan baik-baik saja pada akhirnya."

NADIA RAICHAN FITRIANUR | WELL+GOOD

Baca juga: 5 Cara Menjelaskan Kematian Kakek atau Nenek pada Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

2 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

3 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

5 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

10 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya