4 Efek Makan Nasi Putih yang Tidak Selalu Negatif

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 12 Agustus 2022 11:44 WIB

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100

TEMPO.CO, Jakarta - Nasi adalah salah satu biji-bijian yang paling sering dimakan di seluruh dunia. Food & Wine melaporkan bahwa beras terdiri dari seperlima dari total kalori yang dikonsumsi secara global. Makanan ini serbaguna dan dapat disesuaikan untuk melengkapi berbagai profil rasa dan hidangan. Plus, nasi memiliki banyak variasi yang bisa dipilih.

Nasi putih adalah salah satu jenis yang paling populer. Beras putih adalah beras halus, artinya telah digiling untuk menghilangkan kulit luar, lapisan dedak, dan kuman. Terlepas dari prevalensinya, nasi putih cenderung mendapatkan reputasi buruk karena cara pengolahannya, terutama dibandingkan dengan saudaranya yang lebih bergizi, beras merah. Banyak yang menggambarkan nasi putih adalah karbohidrat buruk atau sumber kalori kosong. Namun, apakah layak untuk menghindari seluruhnya?

Ahli gizi dan penulis The First Time Mom's Pregnancy Cookbook, The 7 Ingredient Healthy Pregnancy Cookbook, dan Fueling Male Fertility, Lauren Manaker mengungkap kandungan di balik nasi putih dan efek sampingnya.

1. Memberi banyak energi

"Nasi putih adalah sumber karbohidrat, yang merupakan sumber utama bahan bakar untuk tubuh," kata Manaker. "Ditambah lagi, banyak jenis nasi putih, setidaknya di Amerika Serikat, yang diperkaya dengan vitamin B yang dapat membantu mendukung tingkat energi juga."

Advertising
Advertising

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, semua vitamin B, kecuali folat, terlibat dalam setidaknya satu langkah (jika tidak lebih) dari sistem produksi energi di dalam sel. Karena itu penting untuk mendapatkan dosis setiap vitamin B untuk mendapatkan energi. Kekurangan vitamin B membatasi produksi energi tubuh yang berpotensi berdampak negatif pada metabolisme dan kesehatan umum.

2. Ada kemungkinan mengaandung arsenik

Menurut Manaker, arsenik adalah elemen yang bila dikonsumsi sering dan dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan kesehatan. "Arsenik telah ditemukan dalam beras, jadi ketika mengonsumsi biji-bijian ini, Anda juga bisa menelan unsur ini," katanya.

Meskipun nasi putih lebih rendah arsenik daripada beras merah, tetap penting untuk menghindari konsumsi terlalu banyak dan memvariasikan biji-bijian. Beberapa pilihan yang lebih rendah arsenik dan patut dicoba adalah bayam, quinoa, bulgur, dan farro.

Tinggi rendahnya kadar arsenik juga tergantung pada tempat padi tumbuh. Misalnya, beras basmati putih dari California, India, dan Pakistan mungkin mengandung lebih sedikit arsenik daripada jenis beras lainnya.

3. Memperkuat tulang

Ternyata mengonsumsi nasi putih dapat memberikan kelenturan kesehatan tulang. "Kita semua tahu bahwa kalsium dan vitamin D adalah nutrisi penting untuk kesehatan tulang," kata Manaker. "Tapi satu nutrisi pahlawan kesehatan tulang tanpa tanda jasa, mangan, ditemukan dalam nasi putih."

4. Berisiko mengalami sindrom metabolik

"Memang lebih banyak data diperlukan, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara konsumsi nasi putih dan risiko sindrom metabolik," kata Manaker.

Menurut Mayo Clinic, sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang terjadi bersamaan, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Kondisi tersebut termasuk gula darah tinggi, kelebihan lemak tubuh di sekitar pinggang, peningkatan tekanan darah, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal.

Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Heart Asia menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi nasi putih paling banyak dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik 30 persen lebih tinggi. Meski tidak parah, itu masih cukup signifikan. Jadi, jika berisiko mengalami salah satu dari kondisi ini, pertimbangkan untuk mengganti nasi putih dengan yang lain.

EATTHIS.COM

Baca juga: Nasi Putih Sering Diaggap Rendah Nutrisi, Ini Trik Agar Makanan Ini Lebih Sehat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

14 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

3 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

15 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

26 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kandungan Gizi Ketupat Setara dengan Nasi Putih?

28 hari lalu

Benarkah Kandungan Gizi Ketupat Setara dengan Nasi Putih?

Jika dibandingkan dengan nasi putih dengan porsi yang sama jumlah kalorinya ketupat ternyata lebih rendah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

29 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

32 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya