Chitra Subyakto Bagi Tips Daur Ulang Pakaian Bekas, Bisa Jadi Tas Belanja atau Sarung Bantal

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Jumat, 8 Juli 2022 18:05 WIB

Chitra Subyakto, Founder & Creative Director SMM, di Pameran Laut Kita, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019. TEMPO/Astari P Sarosa

TEMPO.CO, Jakarta - Punya pakaian bekas atau kain perca jangan langsung dibuang. Keduanya dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang berguna, misalnya tas belanja hingga sarung bantal.

Chitra Subyakto, pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Memandang, mengatakan dia sering memanfaatkan kaus bekas untuk dijadikan kantung belanja. "Jadi biasanya bagian tangannya saya potong, bagian bawahnya saya jahit, itu sudah bisa jadi kantung belanja," kata Chitra saat diskusi daring, Jumat, 8 Juli 2022.

"Atau kadang-kadang karena senang banget sama bentuk gambarnya, saya juga bisa jadiin bantal. Sarung bantal. Nggak dijahit lagi. Jadi saya masukin saja jadi sarung bantal. Kadang juga karena saya punya binatang peliharaan, bisa jadi mainannya mereka," dia menambahkan.

Jika pakaian sudah berlubang, Chitra biasanya mengusahakan untuk menjahit kembali baju tersebut atau menambalnya dengan kain lain. Kemudian, jika kancing baju terlepas, Chitra pun juga lebih memilih untuk memasangnya kembali atau mengkombinasikannya dengan kancing yang memiliki bentuk berbeda agar lebih menarik.

"Kalau misalnya ada yang bolong, saya selalu berusaha untuk jahit lagi. Berusaha ditempelin tambalan mungkin. Kalau misalnya kancingnya copot, kan kadang suka malas ya. Tapi diusahakan untuk ganti lagi kancingnya. Kadang dibikin kancingnya beda-beda jadi lucu bajunya. Jadi lebih menarik," ujarnya.

Advertising
Advertising

Namun, jika merasa pakaian tersebut sama sekali tidak bisa digunakan kembali, Chitra beserta pihak Sejauh Mata Memandang pun telah memiliki program untuk mengumpulkan dan mengolah kembali pakaian-pakaian bekas tersebut.

Chitra menjelaskan, setelah dikumpulkan, pakaian-pakaian tersebut pun bisa didaur ulang, dijadikan berbagai macam barang-barang yang dapat digunakan kembali. Misalnya seperti penyekat ruangan hingga peredam suara.

"Kalau benar-benar sudah nggak bisa, kami membuat sebuah program pengumpulan pakaian bekas. Itu ada di-highlights kami di akun Instagram @sejauh_mata_memandang. Itu kami mengumpulkan pakaian daur ulang yang kami bekerjasama dengan mitra kami, yang akan diproses menjadi penyekat ruangan, peredam suara," ujar Chitra.

Pakaian itu diproses menjadi benang kembali, kemudian menjadi kain baru. Jadi kami sedang menjalankan sebuah program sirkularitas. Masih panjang perjalanannya. Tapi ada harapan baik dan kita masih belajar terus gimana caranya supaya bisa jadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab," lanjutnya.

Terakhir, jika pakaian bekas benar-benar tidak bisa dimanfaatkan lagi, dia menyarankan menguburnya. Dia menjelaskan bahwa pakaian tersebut dapat terurai kembali di dalam tanah. Sebab, kain tersebut tidak mengandung poliester. "Sebenarnya juga ketika pakaian kita sudah nggak terpakai lagi, itu bisa ditanam di tanah. Dia akan terurai dengan sendirinya. Karena dia tidak mengandung poliester," tutupnya.

ANTARA

Baca juga: Cara H&M Mendaur ulang Pakaian Bekas Menjadi Baru

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

30 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

47 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

3 Maret 2024

Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

Bagaimana pengrajin asal Yogyakarta meraup keuntungan dari kerajinan kain shibori.

Baca Selengkapnya

Dosen Undip Teliti Perilaku Konsumen terhadap Ponsel Bekasnya, dari Niat sampai Profit Daur Ulang

20 Februari 2024

Dosen Undip Teliti Perilaku Konsumen terhadap Ponsel Bekasnya, dari Niat sampai Profit Daur Ulang

Konsumen cenderung akan menyimpan ponsel bekas miliknya pasca-penggunaan.

Baca Selengkapnya

Ketika Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Disulap Menjadi Perabotan dan Dinding Bata

10 Februari 2024

Ketika Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024 Disulap Menjadi Perabotan dan Dinding Bata

Dua komunitas mendaur ulang limbah alat peraga kampanye menjadi barang multiguna, seperti papan dan bata.

Baca Selengkapnya

Baterai LFP Bisa Didaur Ulang, Pengamat: Tapi Tidak Ekonomis

29 Januari 2024

Baterai LFP Bisa Didaur Ulang, Pengamat: Tapi Tidak Ekonomis

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa baterai LFP bisa didaur ulang, namun membutuhkan biaya yang tidak murah.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Luhut Sebut Baterai LFP Tak Bisa Didaur Ulang

26 Januari 2024

Kata Pengamat soal Luhut Sebut Baterai LFP Tak Bisa Didaur Ulang

Pengamat otomotif dari ITB mengatakan baterai LFP bisa didaur ulang, tetapi yang benar-benar rusak tidak ekonomis.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Hijau di Eropa, Norwegia Teratas

25 Januari 2024

10 Negara Paling Hijau di Eropa, Norwegia Teratas

Peringkat teratas Norwegia sebagai negara paling hijau di Eropa disebabkan oleh pangsa energi terbarukannya.

Baca Selengkapnya

Menjadi Perusahaan yang Inovatif dan Terkemuka, Berikut Profil Apple Computer

3 Januari 2024

Menjadi Perusahaan yang Inovatif dan Terkemuka, Berikut Profil Apple Computer

Meskipun Steve Jobs meninggalkan Apple untuk sementara waktu, pengembangan produk dan inovasi terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas dan Pita Cukai Rokok

27 Desember 2023

Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas dan Pita Cukai Rokok

Jalankan Akuntabilitas Fungsi Pengawasan, Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas dan Sejumlah Pita Cukai

Baca Selengkapnya