5 Pelecehan Emosional yang Kerap Dilakukan Orang Tua kepada Anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 14 Juni 2022 09:16 WIB

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pelecehan tidak selalu terkait dengan kerusakan fisik, melainkan bisa tidak terlihat yaitu dalam bentuk kekerasan emosional. Meskipun tidak mungkin orang tua akan melakukan sesuatu dengan sengaja untuk menyakiti anak-anak mereka secara fisik atau mental, sering kali mereka mungkin mengatakan sesuatu atau berperilaku dengan cara yang dapat merusak keadaan emosional anak.

Tapi karena pelecehan emosional tidak sejelas kekerasan fisik, orang tua mungkin tidak memahami kerusakan yang mereka timbulkan pada pikiran anak sampai semuanya terlambat. Hal itu mungkin memiliki efek jangka panjang pada otak dan tubuh orang yang menjadi sasaran pelecehan tersebut.

Anak-anak terutama mudah dipengaruhi dan cenderung lebih sensitif, meskipun mereka tidak ekspresif seperti orang dewasa. Penelitian telah mencatat bahwa pelecehan emosional yang parah dapat sama merusaknya dengan kekerasan fisik dan dapat berkontribusi pada harga diri yang rendah dan mengakibatkan depresi. Untuk menghindari keadaan seperti itu, orang tua dapat mengidentifikasi tanda-tanda pelecehan emosional dan memperbaiki cara pengasuhhan mereka jika diperlukan.

Tanda pelecehan emosional yang dilakukan orang tua

1. Perubahan suasana hati yang ekstrem dan perilaku yang tidak terduga
Memiliki perubahan suasana hati adalah bagian dari kehidupan dan Anda selalu dapat mengurangi kelonggaran diri Anda jika Anda mengalami masa-masa yang penuh tekanan. Namun, jika kemurungan dan perilaku Anda yang tidak terduga membuat anak cemas atau takut pada, maka inilah saatnya untuk merenung.

Memarahi mereka, membuatnya kesulitan hanya karena hari Anda tidak menyenangkan seperti yang diharapkan atau membuat mereka merasa bertanggung jawab atas hal-hal yang terjadi pada Anda tidak membantu siapa pun. Sebaliknya itu hanya akan mengubah hubungan dengan anak dan membuat mereka mengalami kerusakan emosional.

2. Terlalu kritis
Ada sesuatu yang disebut kritik membangun, yang dapat bermanfaat bagi anak Anda dan membantu mereka unggul. Namun, jika Anda mendapati diri Anda melontarkan hinaan atau membuat komentar kasar dan sarkastik pada anak, maka Anda harus mundur sekarang. Membuat anak Anda menjadi sasaran kritik negatif dan rasa malu tidak akan membantu mereka tumbuh sama sekali. Itu hanya akan menurunkan harga diri mereka dan seiring waktu membuat mereka lebih meragukan potensi mereka.

Karena itu, bantu mereka mengidentifikasi kesalahan mereka, bimbing mereka untuk mengatasinya dan belajar darinya. Yang terpenting, jangan menahan pujian jika mereka melakukan hal yang benar. Ini akan memberi mereka dorongan dan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik.

Advertising
Advertising

3. Suka membanding-bandingkan dengan anak lain
Membandingkan keberhasilan atau kegagalan anak Anda dengan prestasi anak-anak lain perlahan-lahan dapat menyabotase kepercayaan diri dan harga dirinya. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa hal tersebut juga dapat menimbulkan emosi negatif seperti kecemburuan dan persaingan yang tidak produktif. Ini bisa menjadi bentuk lain dari pelecehan mental karena anak-anak merasa dalam tekanan terus-menerus untuk tampil berlebihan dan membuktikan diri.

4. Menggunakan rasa bersalah sebagai sarana untuk memanipulasi
"Sudah kubilang," "kalau saja kamu mau mendengarkanku," "kamu seharusnya mengikuti nasihatku sebelum terlambat" - orang tua sering menggunakan frasa ini untuk mendorong anak-anak mereka agar menerima kesalahan mereka. Perilaku pasif-agresif ini membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan saat berikutnya anak-anak mereka bangkit untuk melawan. Menggunakan rasa bersalah sebagai sarana untuk memanipulasi adalah taktik yang sangat tua, yang sayangnya berhasil dalam banyak kasus. Namun anak Anda mungkin merasa bertanggung jawab atas semua kesalahan, mereka cenderung merasa tidak stabil secara emosional dan bahkan mungkin merasa bahwa perasaan orang tua mereka adalah tanggung jawab mereka.

5. Menempatkan harapan yang tidak realistis
Sebagai orang tua, Anda mungkin merasa perlu mendorong anak Anda di usia muda, sehingga mereka dapat unggul ketika mereka cukup besar, tetapi menempatkan harapan yang tidak realistis dapat lebih merusak daripada kebaikan apa pun. Sementara beberapa harapan bisa positif, membantu anak Anda menetapkan tujuan, harapan yang tinggi dan tidak praktis dapat menyebabkan frustrasi, kesalahpahaman, dan bahkan ketakutan (kegagalan).

TIMES OF INDIA

Baca juga: 5 Trik Menjadi Orang Tua yang Tenang dan Santai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

1 hari lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Rektor Unri soal Kritik Uang Pangkal yang Berujung ke Polisi: Harusnya Disampaikan dengan Etika

1 hari lalu

Kuasa Hukum Rektor Unri soal Kritik Uang Pangkal yang Berujung ke Polisi: Harusnya Disampaikan dengan Etika

Mahasiswa Universitas Riau (Unri), Khariq Anhar, dilaporkan Rektor Unri, Sri Indarti, ke Polda Riau usai mengkritik kebijakan uang pangkal

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

5 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

5 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

6 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

8 hari lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya