6 Cara Meningkatkan Produksi ASI bagi Ibu Menyusui

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 2 Juni 2022 13:37 WIB

Seorang wanita menyusui bayinya dalam acara mempromosikan manfaat menyusui di sebuah taman di Bogota, Kolombia, 3 November 2017. Ratusan ibu menyusui bayi mereka untuk mempromosikan pemberian ASI sebagai bagian dari hak bayi. AFP PHOTO / Raul Arboleda

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian ibu menyusui mengalami kesulitan untuk memproduksi air susu ibu (ASI) yang cukup bagi bayi. Agar produksi ASI meningkat, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan dilansir dari Healthline dan WedMD:

1. Lebih Sering Menyusui

Menyusui bayi langsung pada payudara dapat merangsang hormon yang memicu produksi ASI yang dikeluarkan. Secara medis hal ini dikenal dengan refleks let-down, di mana otot payudara dapat berkontraksi dan mengarahkan ASI untuk keluar saat bayi mulai menyusui. Sehingga semakin banyak menyusui akan semakin banyak ASI yang dihasilkan.

2. Manajemen Stres

Saat payudara tidak banyak mengeluarkan ASI, beberapa ibu khawatir mengapa hal tersebut bisa terjadi. Saat ibu memiliki rasa cemas dan khawatir dapat menghambat let-down reflex meski tidak mengurangi produksi ASI yang ada di dalam. Namun ASI yang keluar akan lebih sulit sehingga bayi tidak mendapatkan cukup ASI. Sehingga penting memberikan dukungan pada ibu baik secara emosional dan kondisi lingkungan.

Advertising
Advertising

3. Menyelingi dengan Pompa

Setelah menyusui biasa, terdapat jeda saat bayi sudah selesai namun ASI masih keluar. Sebaiknya dilakukan pompa ASI untuk stok. Selain itu memompa ASI disela jeda menyusui juga dapat meningkatkan produksi ASI. Memompa ASI juga bisa dilakukan setelah bayi mendapat susu formula jika menggunakan atau saat menyusui bayi masih tidur.

4. Menyusui dari Kedua Sisi

Saat bayi sedang minta susu, ada baiknya untuk mengarahkan bayi untuk menyusu secara bergantian dari kedua sisi. Saat sudah melambat atau sebelum habis, minta bayi untuk berpindah. Dengan stimulasi ini dapat meningkatkan produksi ASI.

Berdasarkan penelitian yang terbit di jurnal Breastfeed Med oleh Danielle K Prime dkk, memompa ASI dari kedua payudara secara bersamaan dalam meningkatkan produksi susu dan menghasilkan produksi lemak yang lebih tinggi dalam susu.

5. Konsumsi Makanan dan Suplemen Pendukung

Terdapat beberapa makanan, herbal, dan suplemen yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan produksi ASI seperti bawang putih, jahe, fenugreek atau kelabat, adas, dan spirulina. Biasanya yang tidak banyak ditemui di Indonesia seperti spirulina dan fenugreek dijual di apotek dalam bentuk suplemen dan ekstrak.

Selain didukung suplemen,yang penting adalah ibu mendapat makan dan nutrisi yang cukup serta minum air agar bayi juga mendapat nutrisi yang cukup. Konsumsi makanan yang sehat dengan banyak buah, sayur dan biji-bijian merupakan diet terbaik untuk busui.

6. Kue Laktasi

Makanan lain yang dapat mendorong produksi ASI adalah kue laktasi. Biasanya kue ini dapat ditemui di apotek maupun supermarket. Biasanya kue laktasi ini terbuat dari biji-bijian dengan serat tinggi seperti, gandum utuh, wheat germ, brewer’s yeast dan flaxseed meal.

TATA FERLIANA

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Produksi ASI secara Alami

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

5 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

7 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

8 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

10 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

12 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

12 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

12 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya