6 Cara Menyalurkan Kemarahan Menjadi Hal yang Baik

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 29 Mei 2022 14:36 WIB

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz

TEMPO.CO, Jakarta - Kemarahan adalah emosi alami manusia yang biasanya merupakan reaksi terhadap peristiwa perasaan frustrasi, ketidakberdayaan, ketidakadilan, atau ancaman. Sebagian besar kemarahan ini berasal dari perasaan di luar kendali, menurut Jenny, seorang psikolog klinis.

"Ketika kita merasa cemas dan marah, seringkali karena kita merasa seperti terjebak dan tidak ada solusi," katanya. Setiap kali ada ketidakpastian atau ketidakadilan (atau keduanya), jadi alasan bagi orang untuk marah.

Tetapi marah terus-terusan tidak sehat untuk diri sendiri atau orang-orang di sekitar. "Jika kemarahan terpendam tanpa penyaluran yang sehat, itu akan diarahkan ke orang yang tidak bersalah dan situasi yang tidak bersalah," kata Yip. "Kamu harus bisa mengelola amarahmu dengan cara yang sehat."

Inilah cara sehat untuk menyalurkan amarah menurut psikolog.

1. Ambil langkah mundur

Advertising
Advertising

Kadang-kadang, ketika berada di tengah-tengah perasaan amarah, mungkin sulit untuk mendapatkan perspektif tentang apa yang terjadi dan mengapa marah. Saat itulah ada baiknya untuk mengambil langkah mundur. "Anda perlu memperkecilnya untuk bisa mendapatkan perspektif."

2. Kreatif

Lihatlah sumber kemarahan dari berbagai sudut, untuk melihat apakah ada cara untuk membantu menyalurkannya ke tempat lain dan mengubah keadaan menjadi lebih baik. Contoh dari Yip: mahasiswa yang menyewa apartemen kelompok mereka sendiri ketika kuliah virtual untuk tetap mendapatkan sedikit pengalaman belajar langnsung. "Jika kita mampu berpikir di luar kebiasaan dan menemukan solusi yang sehat, itu akan membantu kita merasa tidak terlalu terjebak," katanya.

3. Ambil napas dalam-dalam

Ada alasan kuat mengapa orang merekomendasikan bernapas saat marah. "Ketika merasa marah, respons tubuh melawan atau lari terpicu, dan Anda tidak mendapatkan cukup oksigen ke dalam tubuh," kata Yip. "Cobalah beberapa latihan pernapasan atau meditasi untuk membantu." Bernapas dalam-dalam dapat membantu menghentikan respons stres. Setelah merasa lebih tenang dan lebih terkendali, Anda akan dapat berpikir lebih jernih, tidak terlalu impulsif, dan mengambil tindakan yang menguntungkan, bukan sebaliknya.

4. Cari kesibukan

Menyumbangkan waktu dan/atau uang untuk suatu tujuan, atau sekadar bergabung dengan organisasi akar rumput dapat membantu menggunakan energi menuju perubahan yang diinginkan.

5. Bicarakan

Cara menyalurkan kemarahan dengan cara yang sehat sebenarnya adalah membiarkannya keluar. Tapi pikirkan cara meluapkannya, misalnya membicarakannya dengan orang yang dicintai tentang perasaan dapat membantu melampiaskannya dengan cara yang efektif. "Anda harus berhati-hati dengan siapa Anda berbicara—pilih seseorang yang berguna," kata Yip. "Jika di media sosial berdebat dengan orang lain, Anda hanya menambah amarah."

6. Alihkan perhatian

Jika semuanya gagal, mencari cara lain untuk menyalurkan energi dapat mengalihkan pikiran dari apa yang membuat marah. Berjalan-jalan, memulai hobi baru, membuat kue, membersihkan garasi, menonton komedi, berolahraga, tenggelam dalam buku yang bagus, selama itu mengalihkan pikiran dari masalah untuk sementara waktu, itu dapat membantu mengalihkan pikiran dari masalah dan mengendalikan kemarahan.

Baca juga: Tantrum juga Penting dalam Tumbuh Kembang Anak, Ini Tips Mengatasinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

10 jam lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

11 jam lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

22 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

23 jam lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

4 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

5 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

6 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya