Sebab Wanita Lebih Sering Sakit Kepala daripada Pria

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 14 April 2022 15:30 WIB

Ilustrasi sakit kepala di kantor. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru yang diterbitkan di The Journal of Headache and Pain, Rabu, 13 April 2022, menunjukkan bahwa sakit kepala merupakan kondisi umum di sleuruh dunia. Namun, wanita lebih sering mengalaminya dibandingkan pria.

Menurut penelitian tersebut, lebih dari setengah populasi dunia (52 persen) mengalami salah satu dari kondisi ini, migrain dan sakit kepala tipe tegang. Plus, para peneliti memperkirakan bahwa hampir 16 persen orang di dunia mengalami sakit kepala pada hari tertentu.

“Sakit kepala, menurut saya, adalah epidemi bawah tanah,” kata Dr. Gayatri Devi, profesor neurologi di Zucker School of Medicine di Hofstra Northwell, kepada Today. "Gangguan sakit kepala menyebabkan perubahan fungsi karena terus-menerus yang berulang," kata Devi.

Studi baru itu menunjukkan bahwa wanita mengalami migrain dan sakit kepala (15 hari sakit kepala atau lebih per bulan) dua kali lebih banyak dibandingkan pria.

Ada beberapa alasan gangguan sakit kepala lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, kata Devi. Pertama, perubahan hormonal berperan besar dalam sakit kepala dan serangan migrain. Beberapa orang mengalami migrain secara teratur sekitar waktu menstruasi.

Lauren Natbony, direktur di Integrative Headache Medicine of New York, menyatakan hal yang sama. Menurut dia, anak laki-laki sebelum pubertas memiliki insiden migrain yang lebih tinggi daripada anak perempuan. Tapi setelah pubertas, kejadian migrain di kalangan anak perempuan meningkat. "Setelah menopause, begitu kadar estrogen turun, Anda memiliki hormon yang stabil, dan prevalensinya benar-benar menurun," katanya.

Kedua, wanita mungkin memiliki masalah postur berbeda yang berkontribusi pada ketegangan leher dan bahu, kata Devi. "Tulang pinggul terhubung ke tulang lutut (dan) tulang pergelangan kaki. Jadi, pada dasarnya, semua itu akan ditransfer ke kepala," jelasnya. "Ini menyebabkan rasa sakit di leher, yang menyebabkan sakit kepala tipe tegang, yang juga bisa memicu migrain."

Advertising
Advertising

Kurang tidur dan stres dapat menyebabkan sakit kepala lebih sering, kata Devi. Wanita lebih mungkin menderita salah satunya daripada pria.

Pemicu sakit kepala bisa berbeda-beda setiap orang, mencakup hal-hal seperti masalah tidur, perubahan hormonal, perubahan cuaca atau tekanan atmosfer, dehidrasi, melewatkan makan, ketegangan leher dan bahu, kafein, alkohol, atau stres.

TODAY

Baca juga: Otot Dasar Panggul Tegang Bisa Sebabkan Sakit Kepala

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

22 jam lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

1 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

12 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

14 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

22 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

28 hari lalu

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

28 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya