Cerita Serena Williams yang Hampir Meninggal setelah Operasi Caesar
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Minggu, 3 April 2022 08:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Serena Williams mengungkap pengalaman traumatisnya saat melahirkan putrinya, Olympia Ohanian. Bintang tenis itu menceritakannya saat menghadiri acara FridaMom bersama Chelsea Hirschhorn, pendiri dan CEO merek produk ibu dan anak, pada Kamis, 31 Maret 2022.
Dalam diskusi, Williams ditanya tentang perjalanan pascapersalinannya dan mengapa dia merasa perlu menceritakan kisahnya. Seperti yang dibagikan atlet sebelumnya, dia hampir meninggal setelah menjalani operasi Caesar karena komplikasi.
"Saya berbagi karena saya selalu berusaha untuk menjadi sangat otentik, dan saya hanya berbagi cerita ini sebagai sesuatu yang terjadi pada saya," katanya.
Dia mengatakan bahwa selama ini banyak perempuan yang tidak jujur tentang pengalaman persalinan mereka. Tapi menurut dia, memberitahukan kebenaran adalah hal penting bagi orang lain.
"Ketika saya berbicara dengan teman-teman saya, saya memberi tahu mereka, 'Tidak ada yang memberi tahu kamu tentang ini, tetapi omong-omong, A, B, C dan D terjadi.' Jadi, saya sangat jujur tentang itu. Bagi saya, ketika saya membagikan cerita saya, saya tidak berpikir saya melakukan sesuatu yang berbeda. Itu hanya saya."
Dia juga menyoroti kesulitan yang dihadapi perempuan kulit hitam dalam sistem perawatan kesehatan. "Kamu harus benar-benar mengadvokasi diri sendiri, terutama wanita kulit berwarna, karena kita sering diperlakukan berbeda di rumah sakit pada umumnya di seluruh negeri dan bahkan di seluruh dunia," katanya. "Jadi, jika kamu memiliki platform, kamu harus menggunakannya sebaik mungkin untuk mengatakan yang sebenarnya tentang hal-hal yang perlu didengar."
Serena pernah menceritakan pengalamannya melalui tulisan di CNN. Dia mengatakan kehamilannya cukup mudah, tapi putrinya harus lahir melalui operasi Caesar darurat setelah detak jantungnya turun drastis selama kontraksi. Operasi berjalan lancar. Tapi 24 jam setelah melahirkan, dia mengalami enam hari ketidakpastian.
Hal itu dimulai dengan emboli paru, yang merupakan suatu kondisi di mana satu atau lebih arteri di paru-paru tersumbat oleh bekuan darah. "Karena riwayat kesehatan saya dengan masalah ini, saya hidup dalam ketakutan akan situasi ini. Jadi, ketika saya sesak napas, saya tidak menunggu sedetik pun untuk memberi tahu perawat," kata dia.
Kondisi ini memicu banyak komplikasi kesehatan. Pertama, luka operasi Caesarnya terbuka karena batuk hebat akibat emboli. Dia kembali ke operasi, di mana para dokter menemukan hematoma besar, pembengkakan darah beku, di perut saya. Dia selamat. Tapi ketika pulang, dia saya harus menghabiskan enam minggu pertama menjadi ibu di tempat tidur.
Serena Williams bergabung dengan sesama ibu Jeannie Mai Jenkins dan Chrissy Teigen, yang juga berbagi cerita mereka. Teigen dipuji oleh penonton karena terbuka tentang kegugurannya pada 2020 dan keputusannya untuk membagikan berita kematian putranya Jack kepada publik.
INSTYLE | CNN
Baca juga: Rutintias Serena Williams Sebelum Tidur, Wajib Skincare dan Minum Air
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.