Apa Itu Intermittent Fasting?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 15 Maret 2022 12:42 WIB

Ilustrasi diet intermitten fasting. Freepik.com/user14908974

TEMPO.CO, Jakarta - Intermittent fasting atau puasa intermiten bisa digunakan untuk diet dan memiliki ragam manfaat bagi tubuh. Lalu, apa itu intermittent fasting?

Dilansir dari laman Healthline, Rabu, 23 Februari 2022, intermittent fasting adalah pola makan di mana seseorang menahan diri untuk tidak mengonsumsi kalori dalam jangka waktu yang lama.

Biasanya ini berlangsung antara 12 dan 40 jam. Minuman bebas kalori, seperti air dan kopi diperbolehkan selama puasa. Tetapi, makanan atau minuman dengan kalori tidak diizinkan.

Misalnya, jika seseorang selesai makan malam pada Senin jam 7 malam dan tidak akan makan lagi sampai Selasa jam 7 malam, ia telah menyelesaikan puasa 24 jam. Sementara beberapa orang memilih melakukan intermittent fasting dari sarapan hingga sarapan atau makan siang hingga makan siang.

Meski begitu, intermittent fasting tidak melulu harus dilakukan 24 jam. Ia bisa dilakukan dengan periode yang lebih pendek, yaitu:

  • Makan dengan batasan waktu yang melibatkan puasa 12 jam atau lebih setiap hari. Contohnya, metode 16/8 di mana seseorang melakukan puasa 16 jam setiap hari dengan jeda makan delapan jam. Pada jeda inilah orang-orang bisa memakan dua atau lebih makanan.
  • Diet 5:2, ini melibatkan makan seperti yang biasa dikonsumsi selama lima hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga 500-600 pada dua hari tersisa.
  • Eat Stop Eat atau Makan Berhenti Makan, ini melibatkan puasa 24 jam sekali atau dua kali seminggu.
  • Puasa bergantian, metode ini bertujuan supaya orang-orang berpuasa setiap hari.
  • The Warrior Diet atau Diet Prajurit, adalah salah satu diet populer pertama yang memasukkan bentuk intermittent fasting. Ini melibatkan sejumlah kecil buah dan sayuran mentah di siang hari dan makan besar di malam hari.
Advertising
Advertising

Dilansir dari laman Medical News Today, beberapa penelitian dalam sebuah ulasan studi pada 2018 menunjukkan manfaat penurunan berat badan dari intermittent fasting. Sementara studi pada 2014 menemukan puasa untuk membatasi kalori merupakan cara meningkatkan IGF-1 yang berpotensi menurunkan risiko penyakit kronis pada seseorang dan memperpanjang umur mereka.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Alasan Intermittent Fasting Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

4 hari lalu

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

6 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

10 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

14 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

16 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

19 hari lalu

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

19 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

20 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

20 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya