Diet Vegetarian Mengurangi 14 Persen Risiko Kanker Menurut Studi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 13 Maret 2022 12:33 WIB

Ilustrasi vegetarian. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan vegetarian memiliki banyak manfaat kesehatan. Minal Shah, terapis nutrisi senior di Rumah Sakit Fortis, Mulund, India, mengatakan diet ini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan tekanan darah.

"Ini dapat mengurangi kejadian hipertensi, penyakit metabolik, termasuk obesitas dan diabetes tipe-2, dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik," kata dia, dikutip dari Indian Express, Jumat, 12 Maret 2022.

Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh World Cancer Research Fund, Cancer Research UK, dan Oxford Population Health menyatakan bahwa vegetarian memiliki risiko kanker yang lebih rendah hingga 14 persen daripada pemakan daging dan/atau ikan.

Diterbitkan di BMC Medicine Februari 2022, penelitian dilakukan dengan menganalisis kelompok diet lebih dari 450.000 orang di Biobank Inggris. Para peserta dikategorikan berdasarkan tingkat konsumsi daging dan ikan. Pemakan daging biasa diklasifikasikan sebagai mereka yang mengonsumsi daging olahan, daging merah, atau unggas lebih dari lima kali seminggu; pemakan daging rendah adalah mereka yang kurang atau sama dengan lima kali seminggu makan daging. Studi ini juga menganalisis orang yang tidak makan daging tetapi makan ikan (pescatarian); kelompok terakhir termasuk vegetarian yang tidak pernah mengkonsumsi daging atau ikan.

Hasilnya, dibandingkan dengan pemakan daging biasa, risiko mengalami semua jenis kanker adalah 2 persen lebih rendah pada pemakan daging rendah, 10 persen lebih rendah pada pescatarian, dan 14 persen lebih rendah pada vegetarian. Pemakan daging rendah memiliki risiko 9 persen lebih rendah terkena kanker usus dibandingkan dengan pemakan daging biasa.

Wanita vegetarian memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara pascamenopause (18 persen) dibandingkan dengan pemakan daging biasa, berpotensi karena indeks massa tubuh yang lebih rendah diamati pada wanita vegetarian.

Pescatarian dan vegetarian memiliki risiko kanker prostat yang lebih rendah (masing-masing 20 persen dan 31 persen) dibandingkan dengan pemakan daging biasa.

Sependapat dengan temuan penelitian tersebut, konsultan senior Onkologi Radiasi, Pusat Kanker HCG EKO, Kolkata, India, Ayan Basu, mengatakan bahwa secara keseluruhan, menjalankan diet vegetarian dapat mengurangi secara signifikan kejadian pengembangan tidak hanya kolorektal atau kanker usus, tetapi juga akan membantu mengurangi kejadian kanker secara keseluruhan dalam populasi.

"Sebagian besar studi observasional prospektif menyimpulkan mengikuti diet vegetarian menurunkan risiko kanker secara keseluruhan sebesar 10 hingga 12 persen di berbagai tempat. Mereka yang mengonsumsi makanan vegetarian memiliki risiko 22 persen lebih rendah terkena kanker kolorektal daripada non-vegetarian," kata dia.

Baca juga: Langkah-langkah Menjadi Vegetarian Menurut Ahli Nutrisi

Advertising
Advertising

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

2 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

4 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Redakan Gejala Menopause

5 hari lalu

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Redakan Gejala Menopause

Fokus pada pola makan yang baik dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi bisa membantu meringankan gejala menopause.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

6 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

6 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

7 hari lalu

Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia

Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

13 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

15 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

15 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

17 hari lalu

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.

Baca Selengkapnya