6 Penyebab Utama Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 12 Maret 2022 21:29 WIB

Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi saluran kemih atau ISK terjadi ketika bakteri memasuki uretra dan menuju kandung kemih dan ginjal. Karena sebagian bakteri selalu ada di sekitar alat kelamin dan rektum, bakteri ini mudah masuk ke uretra terutama di tubuh wanita, di mana uretra lebih dekat ke rektum. Pada saluran kemih pria, bakteri harus melewati prostat dan sepanjang penis sehingga sulit bagi bakteri untuk mencapai uretra. Namun, ISK bisa dialami wanita maupun pria.

Salah satu cara untuk menghindari infeksi ini adalah mengetahui faktor paling umum. Dilansir dari Times of India, berikut adalah faktor paling umum yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.

1. Komplikasi gastro-intestinal

Diare dan sembelit sama-sama mungkin menyebabkan infeksi saluran kemih karena penderita diare memiliki peningkatan risiko bakteri di sekitar alat kelamin. Sementara, orang sembelit sulit mengosongkan kandung kemihnya yang memudahkan perkembangbiakan bakteri. Jika menghadapi masalah gastro-intestinal kronis, segera berkonsultasi dengan dokter.

Advertising
Advertising

2. Diabetes

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke saraf kandung kemih yang membuat kandung kemih sulit berkontraksi dan mengosongkannya. Berkurangnya kekebalan pada orang yang menderita diabetes juga menyebabkan berkembangbiaknya bakteri di kandung kemih. Pada penderita diabetes, glukosa tumpah dalam urin yang menciptakan lingkungan yang cocok untuk proliferasi bakteri. Menjaga kadar gula darah terkendali adalah cara terbaik untuk menghindari infeksi saluran kemih.

3. Rambut kemaluan

Rambut kemaluan mencegah masuknya bakteri tetapi juga dapat berfungsi sebagai jembatan bagi bakteri untuk melakukan perjalanan dari anus ke vagina. Saat melakukan hubungan intim, sebaiknya memangkas rambut kemaluan karena dapat menjebak bakteri dari alat kelamin pasangan dan menyebabkan infeksi.

4. Dehidrasi

Salah satu alasan paling penting penyebab infeksi saluran kemih adalah tidak minum cukup air sehingga jarang buang air kecil. Kencing secara teratur membantu tubuh menyingkirkan bakteri yang mungkin ada di kandung kemih yang dapat menyebabkan infeksi.

5. Diafragma

Tidak semua metode kontrasepsi, tetapi beberapa di antaranya seperti diafragma dapat menjadi fasilitator ISK. Alat yang menyerupai kondom bagi wanita ini menyebabkan kompresi uretra dan dapat mengganggu pengeluaran urin setelah berhubungan seks. Jangan gunakan diafragma jika rentan terhadap ISK.

6. Menyeka dengan tidak benar

Aturan menyeka atau bercebok bagi wanita adalah mengusap dari depan ke belakang karena sebaliknya dapat memudahkan pergerakan bakteri dari anus ke vagina. Hal ini dapat menyebabkan masuknya bakteri ke dalam saluran kemih dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.

Baca juga: Sebab Buang Air Kecil Lebih Banyak saat Olahraga

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

10 jam lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

12 jam lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

13 jam lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

13 jam lalu

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.

Baca Selengkapnya

9 Aktivitas Sederhana Untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

1 hari lalu

9 Aktivitas Sederhana Untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Sejumlah hal sederhana berikut ini ternyata bisa menjaga kesehatan saat cuaca panas ekstrem.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

2 hari lalu

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

Ada kalanya saat liburan tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya masalah akomodasi tapi juga masalah kesehatan. Simak tips berikut ini

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

4 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya